Kepsek yang Didemo dan Dituding Homoseksual Bakal Dipanggila Dinas Pendidikan Kota Medan
Orang tua siswa dan sejumlah guru SD Negeri 064025 menuding kepala sekolah mengalami kelainan seksual
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Dinas Pendidikan Kota Medan akan mencari bukti soal tudingan orang tua siswa terhadap Kepsek SD Negeri 064025 berinisial JA yang dituding memiliki kelainan seksual.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan.
"Ya, kita akan tindaklanjuti dan dalami terlebih dahulu.
Karena selama ini belum ada bukti kita temukan yang menunjukkan bahwa dia benar homoseksual," kata Adlan, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: Didemo Isu Homoseksual, Kepsek JA Ternyata Pernah Bawa Sekolah Raih Adiwiyata Tingkat Nasional
Dia mengatakan, memang Disdik Medan sempat beberapa kali memanggil JA.
Namun, Disdik Medan belum ada menemukan bukti.
"Kita akan coba dalami ini, kita tindaklanjuti dan usahakan ada buktinya.
Kita juga akan panggil orang tua siswa yang menuduhkan hal ini untuk bisa kita ketahui keterangan nya seperti apa," pungkasnya.
Sementara itu, Kepsek JA ketika dikonfirmasi membantah segala tuduhan orang tua siswa.
Baca juga: HEBOH Kepsek SD Negeri di Medan Tuntungan Dituduh Gay, Guru dan Ortu Demo, Disdik Akan Cari Bukti
Katanya, tuduhan orang tua siswa dan sebagian guru tidak berdasar.
Sampai saat ini, tidak ada bukti mengenai tudingan bahwa dirinya mengalami kelainan orientasi seksual.
“Bukan kali ini saja mereka demo. Mulai dari bulan tiga sudah ada.
Bahkan mengerahkan 100 orang mahasiswa ke sini. Semua yang mereka katakan tidak ada yang benar," kata JA.
Baca juga: Oknum Kepsek di Medan Potong Dana Bantuan Indonesia Pintar Rp 100 Ribu
Dia mengatakan, memang dirinya sempat mengajukan surat pengunduran diri ke Disdik Kota Medan.
Namun, kata dia, bukan berarti itu membuktikan segala tuduhan yang diarahkan kepadanya.
Kata JA, dia mengajukan surat pengunduran diri lantaran tidak ingin ada ribut-ribut.
"Surat pengunduran diri itu karena saya takut mengorbankan anak anak sekitar 700 siswa.
Seperti yang mereka lakukan itu. Itu yang saya pikirkan selama ini.
Kalaulah seandainya anak belajar dan mereka ribut ribut seperti ini.
Berarti saya dianggap tidak mampu memanajemen sekolah ini,” katanya.
Baca juga: SMAN 18 Medan Finalisasi Input Data Bantuan Kuota Internet, Kepsek Ingatkan Beri Nomor Valid
Sementara itu, di sekolah sejumlah orang tua siswa mengadakan aksi.
Mereka mendesak agar JA dicopot dari jabatannya.
Orangtua siswa menuding bahwa JA mengalami kelainan seksual.(cr13/cr14/vic)