Kebocoran Gas Beracun Makan Korban

Polda Sumut Periksa Empat Orang Saksi Terkait Kebocoran Gas Beracun di Madina

"Saksi yang sudah diperiksa 4 orang," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Selasa (26/1/2021).

Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN / ist
Lokasi sumur yang mengeluarkan gas beracun di Madina, Senin (25/1/2021). 

TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN - Polda Sumut Memeriksa empat orang saksi terkait kebocoran gas beracun milik perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) di Madina yang menewaskan lima warga.

"Saksi yang sudah diperiksa 4 orang," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Selasa (26/1/2021).

Ia mengatakan, sampai dengan saat ini korban ditetapkan meninggal dunia sebanyak lima orang. Sementara itu, 23 warga lainnya pingsan akibat menghirup gas beracun.

"Korban nninggal dunia masih tetap 5 orang. Yang pingsan kemarin 23 orang (5 orang sudah pulang)," ucapnya.

MP kemudian mengatakan, tim Polda Sumut sudah berada di lokasi kebocoran gas.

Nantinya, tim akan melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang diduga lalai dalam menerapkan sistem keamanan tersebut. 

"Dari Polda sudah turun ke Madina, ada Labfor 3 pers, INAFIS 4 pers, KBR/Brimob (Radiasi) 4 pers, Jatanras Polda 16 orang," jelasnya. Sebelumnya, 

Bupati Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Dahlan Nasuiton mengatakan, akibat kebocoran gas milik perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi, seorang bayi menjadi korban meninggal dunia.

Dengan adanya kejadian ini, untuk sementara ada enam warga yang meninggal dunia, akibat menghirup gas beracun tersebut. 

"Ada seorang bayi yang menjadi korban meninggal dunia akibat gas," ucap dia, melalui sambungan telepon genggam, Senin (25/1/2021).

Ia mengatakan, bayi yang menjadi korban tersebut, dibawa orang tuanya saat berladang di sawah.

Sampai saat ini, dirinya belum mengetahui apa penyebab kebocoran gas dari perusahaan itu.

Akan tetapi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Madina, untuk mencari tahu kebenaran akibat kebocoran gas tersebut.

"Kita belum tau apa penyebab, tapi sudah koordinasi dengan Polres Madina," jelasnya.

Informasi sementara, kebocoran gas terjadi sekitar pukul 11.00 WIB lebih kurang. Warga setempat yang berladang di sekitar lokasi kebocoran tanpa sengaja menghirup gas beracun tersebut.

Sontak, belasan warga pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Kalau yang pingsan sudah ada yang siuman, tapu belum begitu sadar," jelasnya. 

(Wen/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved