TERBONGKAR Pakar WHO yang Diterjunkan ke Wuhan Pemberi Proyek pada Pakar China, Ada Persekongkolan?

TERBONGKAR Pakar WHO yang Diterjunkan ke Wuhan Pemberi Proyek pada Pakar China, Ada Persekongkolan?

Editor: Tariden Turnip
Emerging Viruses Group photo
TERBONGKAR Pakar WHO yang Diterjunkan ke Wuhan Pemberi Proyek pada Pakar China, Ada Persekongkolan? Pakar virus China yang digelari Manusia Kelelawar Shi Zhengli (tengah) dan Peter Daszak (kanan) 

"Di antara semua antarmuka dan inang berisiko tinggi, hanya virus yang ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan liar dalam perdagangan satwa liar dan di laboratorium ... yang lebih mungkin memiliki jangkauan geografis yang lebih luas," kata Daszak.

Rekan Daszak, Shi Zhengli, pada 2010 menerbitkan sebuah makalah yang menggambarkan skenario di mana hewan pengerat yang terinfeksi menyebabkan kebocoran virus mematikan dari laboratorium China.

Makalah, berjudul, "Hantavirus outbreak associated with laboratory rats in Yunnan, China," merinci wabah demam berdarah hantavirus dengan sindrom ginjal (HFRS) di sebuah perguruan tinggi di Kunming sebagai akibat dari kebocoran laboratorium pada tahun 2003.

Sejak awal pandemi, Peter Daszak dan Shi Zhengli membantah bahwa kebocoran laboratorium terjadi di WIV.

Namun, lebih dari setahun sejak wabah, Shi Zhengli belum memberikan akses ke database WIV dan catatan laboratorium kepada penyelidik independen.

Saat indepensinya diragukan, di sela-sela investigasi ke Wuhan, Peter Daszak, "Hubungan saya dengan China, pekerjaan saya di sini, hubungan saya dengan Institut Virologi Wuhan dan Shi Zhengli sangat terkenal.

Dan mereka sangat terkenal karena saya telah menghabiskan 20 tahun atau 15 tahun untuk memublikasikan data.

Saya pikir itu hal yang sangat berharga yang telah kami lakukan," tambahnya.

Saat berada di Wuhan, 3 Februari 2021, tim WHO mengunjungi laboratorium penelitian virus di pusat kota Wuhan, China.

Tim WHO juga bertemu dengan pakar virus terkemuka China, Dr Shi Zhengli, yang dijuluki Bat Woman atau Wanita Kelelawar.

Para ahli WHO menghabiskan sekitar tiga setengah jam di Institut Virologi Wuhan (WIV) yang dijaga ketat oleh polisi China.

“Pertemuan yang sangat penting hari ini dengan staf di WIV termasuk Dr Shi Zhengli.

Diskusi terbuka.

Pertanyaan kunci ditanyakan dan dijawab,” kata anggota tim penyelidik Peter Daszak di akun twitter, seperti dikutip Reuters.

Dr Shi Zhengli, pakar virus terkenal telah lama menyelidiki virus corona kelelawar hingga dijuluki "Wanita Kelelawar", termasuk orang pertama yang mengisolasi virus corona baru yang menyebabkan pandemi  Covid-19.

Dr Shi Zhengli juga merupakan Wakil Direktur Institut Virologi Wuhan (WIV).

Kebanyakan ilmuwan, termasuk Dr Shi Zhengli, menolak hipotesis tentang kebocoran laboratorium.

Namun, beberapa ahli berspekulasi, virus yang "ditangkap" dari alam liar bisa ditemukan dalam eksperimen laboratorium untuk menguji risiko paparan atas manusia dan kemudian "melarikan diri" melalui staf yang terinfeksi.

"Sangat menarik. Banyak pertanyaan," ujar Thea Fischer, anggota tim penyelidik dari Denmark, dari mobilnya saat keluar dari lab setelah kunjungan, menjawab pertanyaan wartawan, apakah tim telah menemukan sesuatu.

Beberapa ilmuwan telah meminta China untuk merilis perincian semua sampel virus corona yang mereka pelajari di laboratorium, untuk melihat mana yang paling mirip dengan SARS-CoV-2.

Sementara WHO menyatakan, China membatasi pergerakan tim dalam kunjungan di Wuhan dan tidak bisa leluasa melakukan kontak dengan masyarakat karena protokol kesehatan.

Tim penyelidik di bawah pimpinan WHO akan menghabiskan waktu dua minggu untuk melakukan kerja lapangan, setelah menyelesaikan dua minggu di karantina hotel setelah tiba di Wuhan. (taiwan news)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved