Tahun Kerbau Logam, Intip Bisnis yang Bersinar Tahun Ini, Berikut 4 Shio Beruntung

Tahun baru Imlek tahun ini jatuh pada 12 Februari mendatang. Dalam astrologi China, tahun 2021disebut sebagai tahun kerbau logam.

TRIBUN MEDAN/HO
Pakar Feng Shui di Medan Bames Anggono 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tahun baru Imlek tahun ini jatuh pada 12 Februari mendatang. Dalam astrologi China, tahun 2021disebut sebagai tahun kerbau logam.

Tahun ini diprediksi akan membawa rezeki bagi seluruh dunia, namun ini bukan tahun yang mudah karena merupakan tahun pemulihan setelah tahun tikus pada 2020.

Pakar Feng Shui di Medan Bames Anggono mengatakan, kerbau dikenal sebagai hewan pekerja keras dan tangguh.

Tahun kerbau logam ini, bersifat "mau bekerja" sehingga memberikan banyak rezeki.

Ia mengatakan tahun kerbau emas ini juga pernah terjadi 60 tahun yang lalu tepatnya 1961.

Saat itu, ada suatu bencana alam namun tidak terlalu besar, masalah ekonomi juga "goyang" begitu juga masalah politik.

Dan di tahun kerbau logam ini, kata dia, memang membawa berkah rezeki tetapi "diganggu" pandemi ini.

"Tahun Kerbau emas akan membawa rezeki semua negara. Namun, karena masih diterpa pandemi Covid-19 semua berpulang kepada kebijakan negara masing-masing," katanya, Rabu (10/2/2021).

Hitungan Menit Usai Divaksin Sinovac, Seorang Dokter di Medan Hilang Kesadaran, Ini Penyebabnya

BREAKING NEWS Kecelakaan Maut di Simpang Selayang Medan, Seorang Ibu Remuk Ditabrak Truk

REKOR Baru Lonjakan Kasus Covid-19 di Sumut, Sehari 224 Orang Terkonfirmasi Positif, Total 22.286

Khusus untuk perekonomian Indonesia, kata Bames, tetap berjalan dan naik sedikit namun masih lambat dikisaran 50-65 persen.

Kondisi itu mulai terlihat kenaikannya dari Juni hingga September 2021.

"Mungkin saat ini perekonomian masih berjalan sekitar 50 persen. Di Juni nanti akan naik 15 persen dan pada September kembali naik sekitar 10 persen sehingga menjadi jadi 75 persen," terangnya.

Di sektor bisnis, tambahnya, tampaknya properti sedikit bersinar karena daya beli masyarakat mulai bangkit sekitar 15 persen.

Karena, meski resesi, ekonomi di Indonesia belum terbilang krisis moneter seperti pada tahun 1997-1998.

"Daya beli bisa dikisaran 65 persen, ini tergantung masyarakat mau tidak mendengar dan menerapkan yang dianjurkan pemerintah yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Jika itu dipatuhi maka pandemi dapat di atasi dan ekonomi berangsur membaik," ucapnya.

Bames menyarankan, jika masyarakat ingin membeli properti maka arah yang baik dan dianggap dapat membawa rezeki adalah Timur dan Utara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved