Polisi Olah TKP Terkait Penemuan Pakaian Jasad Roni Sibarani di Garu II Amplas
Tim Reskrim Polsek Patumbak melakukan olah TKP atas penemuan pakaian yang diduga digunakan jenazah yang ditemukan membusuk di Jalan Garu II B, Amplas
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Ia menerangkan anaknya tersebut dinyatakan hilang sekitar 26 Januari 2021 lalu.
"Waktu itu anak saya (korban) selesai makan malam pergi keluar rumah tanpa membawa kendaraan maupun handphone, hanya pakaian yang dikenakannya saja dibawanya," ungkapnya.
Ia mengatakan setelah korban pergi keluarga mulai sibuk mencarinya hingga pada akhirnya ditemukan mayat di balik pintu sebuah rumah kosong yang berjarak sekitar 150 meter dari rumah korban.
Lusi pun menduga, pelaku sengaja membotakkan rambut korban yang diketahui berambut sedikit gondrong dan menelanjangi korban untuk menghilangkan jejak ataupun identitasnya.
"Rambut anak saya itu agak sedikit gondrong. Cuma pada saat penemuan mayat itu, kondisi rambutnya botak dan telanjang. Mungkin sengaja dibotakin dan ditelanjangi untuk menghilangkan jejak," tambahnya.
Terpisah, kakak korban Natalia Sibarani menuturkan pihak keluarga yang mendapati laporan dari masyarakat bahwa ada seseorang melempar sebuah benda yang diduga kuat merupakan baju milik korban ke dalam semak-semak tepatnya di depan rumah kejadian.
"Jadi kemarin itu, ada warga yang bilang kalau mereka melihat seseorang melempar sesuatu ke belakang perkarangan ini," ujarnya.
Usai mendapati informasi tersebut, ia bersama ibunya melihat sebuah baju berwarna abu-abu yang sudah tampak kusam di atas rumputan yang sudah tinggi.
Melihat pakaian korban, mereka pun sontak menangis histeris.
Pihak keluarga menduga kuat bahwa baju tersebut milik korban yang sudha dua pekan menghilang.
"Memang itu bajunya. Soalnya dia (korban) sudah 2 minggu nggak pulang-pulang," pungkas Natalia.
(vic/tribunmedan.com)