Korban Kekerasan Usus Terburai Selamat
Suaminya Kritis hingga Usus Terburai, Renida: Elvis Pangaribuan Bisa Bertahan Hidup Adalah Mukjizat
Hingga saat ini, mata sebelah kanan Elvis Pangaribuan terlihat merah dan mengaku tidak bisa melihat.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE – Korban kekerasan di Laguboti, Elvis Pangaribuan kini sedang terbaring di rumahnya pascamenjalani operasi di Rumah Sakit Mitra Sejati sejak Sabtu (30/1/2021) hingga Jumat (12/2/2021).
Saat ditemui di kediamannya, Desa Gasaribu, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, Renida boru Simangunsong menuturkan bahwa kondisi suaminya saat ini adalah sebuah mukjizat.
Dari penuturannya, sebagian orang yang tahu kejadian tersebut mengira bahwa Elvis Pangaribuan sudah meninggal karena usus perutnya sudah terburai dan beberapa tusukan juga ditemukan pada tubuhnya.
Dengan penuh kerendahan hati, ia bersyukur pada Tuhan karena suaminya masih diberikan kehidupan. Hingga saat ini, mata sebelah kanan Elvis Pangaribuan terlihat merah dan mengaku tidak bisa melihat.
“Iya, terima kasih pada Tuhan. Tuhan itu masih sayang sama dia. Dia diberi Tuhan umur yang panjang, saya berpikir kalau dia enggak ada, bagaimana anak-anak saya. Anak-anak saya masih kecil. Tapi itulah, masih diberi Tuhan umur yang panjang, itulah mukjizat terbesar bagi saya,” ujar Renida boru Simangunsong di kediamannya, Senin (15/2/2021).
Sepanjang perjalanan dari Balige hingga Medan bahkan selama operasi, Renida Simangunsong melantunkan doa agar suaminya kembali pulih.
Alhasil, kini suaminya sudah bisa berbaring walau masih dalam pantaun pihak medis khususnya bagian perut yang masih butuh perawatan intensif.
“Pokoknya sewaktu di Balige juga, perawatnya juga sudah bilang bahwa kondisinya kritis, dan ia meminta saya berdoa saja. Langsung saya nangis pada waktu itu, saya pun pingsan karena melihat kondisi suami saya,” lanjut Renida Simangunsong.
“Saya terus berdoa selama menjaga di rumah sakit, bahkan keluarga maupun orang sekitar sini sudah mengira bahwa suami saya meninggal. Bahkan, orang-orang juga mengatakan suami saya akan meninggal di jalan menuju Medan, di Siantar sudah meninggal itu. Itulah kata orang-orang sekitar ini,” sambung Renida SImangunsong.
Hal unik yang dialami oleh Renida Simangunsong saat menemani suaminya berobat ke Medan, sepanjang perjalanan Elvis Pangaribuan tidak kritis dan berbincang dengan orang yang membawanya. Inilah yang membuat Renida Simangunsong merasa yakin bahwa suaminya masih bisa hidup.
“Saya dengar selama di mobil sampai ke Medan, dia enggak ada koma, enggak ada kritis, pokoknya masih ada harapan. Berarti dia masih berharap hidup, itu yang kulihat dari dia. Saya pun jadi semangat melihat dia terus bersemangat. Ia terus omong dari Balige sampai ke Medan. Saya juga pada waktu itu berharap sopir yang membawa agar lebih cepat,” ungkap Renida Simangunsong.
Sepanjang masa perawatan di Rumah Sakit Mitra Sejati, Renida Simangunsong tidak sanggup menerima kenyataan tersebut.
Penyakitnya malah kambuh dan ia hanya berada di ruang tunggu.
“Dia selesai operasi pas hari Minggu itu kan sekitar pukul 05.00 WIB. Saat menjaga dia di rumah sakit, saya kan punya penyakit asam lambung. Saat itu, asam lambung saya naik, terus saya merasa cemas. Jadi adik ipar saya yang merawat dia, saya jadi tidur di ruang tunggu,” ujar Renida Simangunsong.
Saat Elvis Pangaribuan dibawa ke rumah sakit, dua anaknya Chelsea dan Charlie tidak ikut serta sebab mereka sedang tidur. Kedua anak ini dijaga oleh neneknya.