Korban Penembakan Polisi Koboi
Berderai Air Mata, Istri Feri Saut Simanjuntak Ucap Pesan Terakhir Sambil Lempar Tanah di Pemakaman
Jenazah Fery Saut Simanjuntak (30) diberangkatkan ke rumah peristirahatan terakhirnya di TPU Kristen Tanjung Mulia, Medan Deli, Jumat (26/2/2021).
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Pita juga hadir sejak acara ibadah pemberangkatan suaminya di Jalan Perwira I Gang Asbes, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: FAKTA Polisi Koboi Tembak 4 Orang di Cafe, 3 Tewas, Satu Korban TNI AD, Bripka C Siahaan Tersangka
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Feri Saut Simanjuntak, Tulang Punggung Keluarga yang Dihabisi Polisi Koboi
Feri selama bekerja di Jakarta tinggal di rumah mertuanya yang berada di RT 11/RW 2 Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Amatan tribun-medan.com di rumah duka, Pita tampak ditemani ibunya (mertua Feri) dan saudara perempuannya yang berpakaian kemeja hitam.
Pita tampak menemani jenazah Feri selama acara penghiburan berlangsung. Begitu pula mertua dan saudaranya ikut di dalam acara.
Abang ipar korban, Sembiring menyebutkan bahwa keluarga di Medan sudah mendengar kabar bahwa Feri sudah menikah di Jakarta namun belum pernah dibawa pulang ke Medan.
"Udah menikah tapi enggak dibawa kesini (Medan) katanya sama boru Sunda namanya Pita Ayu Permata Sari," bebernya.
Terkait kabar bahwa istrinya tersebut sudah hamil, Sembiring menyebutkan bahwa keluarga Simanjuntak telah mendengar namun belum bisa memastikan.
"Kabarnya begitu (hamil) tapi kami pun belum bisa memastikan," tuturnya.
Baca juga: Ayah Korban Penembakan Polisi Koboi di Jakarta Pingsan Lihat Jenazah Anaknya Feri Saut Simanjuntak
Baca juga: Datang ke Rumah Duka, Polda Metro Jaya Minta Maaf Kepada Keluarga Korban Penembakan Polisi Koboi
Informasi yang berhasil dihimpun Tribun bahwa istri almarhum Pita sedang hamil muda.
Sembiring juga menyebutkan bahwa Fery Simanjuntak terakhir datang pada Januari 2021.
"Terakhir dia pulang Desember 2020 lalu, terus pulang 2 Januari 2021. Enggak ada tanda-tanda apa," ungkapnya.
Ia menjelaskan adiknya tersebut telah bekerja selama 3 tahun di Kafe RM, Cengkareng, Jakarta Barat
"Dia ngirim uang terus tiap bulan sama bapaknya. Ferisudah bekerja dari 3 tahun lalu di kafe tersebut, enggak pernah ngeluh dia," tuturnya.
Lebih lanjut, pihak keluarga awalnya tak percaya bahwa adiknya tersebut yang meninggal.
"Pertama dapat kabar kaget dan awalnya enggak percaya. Baru semalam sore datang ke polisi datang Polres Belawan, orang itu yang ngomong ngejelasin," ungkapnya.
