OTT KPK
SOSOK Profesor Nurdin Abdullah, Gubernur yang Ditangkap KPK, Punya Riwayat Karir Pendidikan Hebat
Selain gubernur, ada pengusaha dan beberapa pihak yang diikuti dicokok KPK dalam penangkapan yang berlangsung rumah jabatan gubernur.
TRIBUN-MEDAN.com - SOSOK Profesor Nurdin Abdullah, Gubernur yang Ditangkap KPK, Punya Riwayat Karir Pendidikan Hebat
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Sabtu dini hari tadi.
Selain gubernur, ada pengusaha dan beberapa pihak yang diikuti dicokok KPK dalam penangkapan yang berlangsung rumah jabatan gubernur.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata saat dikonfirmasi, mengaku belum mengetahui penangkapan ini.
"Saya sedang dinas di Manokwari mas, belum dapat informasi tentang OTT," kata Alex kepada Tribun-Timur.com, pukul 07:16.
Sementara Jubir KPK Ali Fikri membenarkan terjadi OTT, penangkapan terhadap gubernur Nudin Albdullah.
"Benar, KPK melakukan tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan," kata Jubir KPK Ali Fikri, Sabtu (27/2/2021),
Secara mendetail terkait kasus penangkapan, akan diungkap KPK hari ini, setelah penyidik melakukan pemeriksaan lebih tuntas.
Profil Nurdin Abdullah
Diluar dari masalah tersebut, Nurdin Abdullah punya karier dan pendidikan mentereng.
Punya gelar pendidikan tertinggi, professor.
Nama lengkapnya Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah M Agr.
Pria ini kelahiran di Pare Pare, Sulawesi Selatan, 7 Februari 1963, adalah Gubernur Sulawesi Selatan periode 2018-2023.
Kini berusia 58 tahun.
Pada Juni 2018, Nurdin Abdullah bersama pasangannya Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018-2023.
Nurdin Abdullah adalah Bupati Kabupaten Bantaeng periode 2008 hingga 2013 dan periode 2013 - 2018.
Pada Mei 2015 Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar Republika bersama tiga pejabat daerah lainnya.
Pada 15 Agustus 2016, Ia mendapat anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari presiden Indonesia Joko Widodo.
Tanda Jasa ini dianugerahkan kepada empat tokoh yang dinilai telah memberikan sumbangsih dalam bidang sosial kemanusiaan.
Nurdin Abdullah merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Ayahnya berasal dari Kabupaten Bantaeng ( Butta Toa') dan merupakan keturunan Raja Bantaeng ke-27.
Sedangkan ibunya dalam keseharian menjadi ibu rumah tangga (IRT) dan berasal dari Soppeng. Ia menikah dengan Ir Hj Liestiaty F Nurdin M Fish pada tanggal 11 Januari 1986 dan telah dikaruniai 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.
Saat ini, Nurdin dan keluarga tinggal di Perumahan Dosen Tamalanrea, Sulawesi Selatan.
Selama menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin tinggal di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng Jalan Gagak, Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Nurdin Abdullah adalah Bupati pertama di Indonesia yang bergelar profesor.
Ia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan di Universitas Hasanuddin pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu Jepang pada tahun 1991.
Di Universitas yang sama, ia pun menyelesaikan studi S3 Doktor of Agriculture (1994).
Sebelum berkecimpung di dunia politik, Nurdin dikenal sebagai seorang akademisi, dan pernah menempati beberapa jabatan struktural di universitas maupun di perusahaan swasta.
Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanuddin dan menjadi Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar.
Terakhir ia memilih dunia politik dan mengabdi kepada masyarakat sebagai Bupati Bantaeng dua periode berturut-turut hingga tahun 2018.
Karier Nurdin Abdullah baik itu di bidang pendidikan, bisnis ataupun pemerintahan dinilai cemerlang oleh karena itu tak heran jika Nurdin hingga kini mengoleksi lebih dari 100 penghargaan dari berbagai macam bidang.
Pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan 2018, Nurdin Abdullah yang berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan.
Pasangan ini didukung oleh tiga partai politik, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Pada pemilihan yang diselenggarakan pada tanggal pada tanggal 27 Juni 2018, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak, 1.867.303 suara, mengungguli tiga orang pesaingnya.
• BEREDAR Foto Gubernur Diborgol Tangannya Setelah Ditangkap KPK, Barang Bukti Suap Disebut 1 Miliar
(*/TRIBUNMEDAN.id)
• Akhirnya KPK Bicara Gubernur yang Ditangkap Tadi Malam, Dugaan Suap dari Pengusaha,Dibawa ke Jakarta
Artikel ini telah tayang ditribun-timur.com