Tribun travel

Berawal Postingan Pelanggan, Bakso Tumis dari Asahan Terjual hingga 200 Porsi Per Hari

Ide membuat bakso tumis ini akibat kespontanannya yang saat seorang pelanggan yang memintanya untuk membuatkan menu yang tidak ada. 

TRIBUN MEDAN/ALIF
YUSLINAWATI saat memasak bakso tumis yang diraciknya sendiri. Bakso tumis buatan Yuslinawati viral media sosial di Kabupaten Asahan. 

TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Bakso merupakan makanan yang paling mudah di temui di Indonesia, terkhusus di Sumatera Utara. Olahan daging yang dibentuk seperti bola ini biasanya disiram dengan kuah kaldu.

Namun beda di Kabupaten Asahan, menu yang khas dengan kuah kaldu dan bihun ini dirombak oleh Yuslinawati (36) dengan cara menumisnya dengan bumbu-bumbu yang mengakibatkan kuahnya menjadi kental dan pedas. 

Di warung sederhana miliknya yang menyatu dengan rumahnya di dusun IV, Kampung Sumber Agung, Desa Urung Pane, Kecamatan Setia Janji, Yus mengolah baksonya. Kini bakso olahannya menjadi primadona di Kabupaten Asahan yang habis lebih dari 200 porsi dalam sehari.

Harga yang ditawarkan Rp 15 ribu pe porsi.

Yus menceritakan, ide untuk membuat bakso tumis ini akibat kespontanannya yang saat seorang pelanggan yang memintanya untuk membuatkan menu yang tidak ada. 

"Warung saya ini sudah buka sejak lima tahun lalu, kemudian ada seorang tetangga yang meminta saya untuk membuat menu baru. Karena spontan saya bilang saja kalau bakso tumis mau tidak," ujar Yuslinawati saat di jumpai Tribun-Medan.com, Sabtu (27/2/2021).

Dikatakannya, idenya tersebut sempat di tolak dan dinggap aneh. "Bakso kok ditumis," ujarnya menirukan sang pelanggan.

Namun, karena penasaran, akhirnya pelanggan tersebut memintanya untuk dibuatkan menu yang menurutnya aneh itu. Namun, ia tidak menyangka ternyata pelanggan tersebut suka dan memposting di media sosialnya. 

"Cuma dibuatkan aja. Eh besoknya banyak yang datang ke warung minta bakso tumis. Rupanya di upload ke Facebook," kataya. 

Ia mengaku awalnya terkejut, karena proses pembuatan bakso tersebut terbilang tidak praktis dan memerlukan waktu. 

"Inikan pakai proses pembuatannya. Jadi semakin menumpuk. Orang terus berdatangan seperti ada yang gerakkan gitu," ujarnya.

Dirinya bersyukur, warungnya tersebut bisa ramai meskipun berjarak cukup jauh dari Kota Kisaran.

"Anehnya, meskipun jauh dari kota. Orang dari Dumai, Medan, Batubara sering kemari. Entah dari mereka bisa dapat bakso tumis saya," ujarnya. 

Dikatakan Yus, baksonya memiliki isi bakso besar dengan isian jeroan ayam, bakso kecil, kemudian diberikan suiran ayam, kacang, daun bawang, dan bawang goreng sebagai pelezat.

Warung baksonya ini buka dari pukul 16.00 - 22.00 wib di hari Senin hingga Sabtu, dan pukul 14.00 - 22.00 wib di hari Minggu. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved