Mapolres Belawan Didemo Warga Terkait Kasus Oknum Polisi Cekik Dua Gadis Muda hingga Tewas
Massa dari Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan mendatangi Mapolres Pelabuhan Belawan, Senin (1/3/2021).
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
Di hotel itulah kedua pelaku dieksekusi dengan cara dicekik di leher.
"Di situlah dia melakukan eksekusi dengan cara mencekik kedua korban dan meninggal di tempat," ungkapnya.
Kedua korban kemudian dibuang di dua tempat yang berbeda yaitu di Serdangbedagai dan Kota Medan.
"Kemudian pelaku membuang mayatnya di dua tempat. Si PHL (Riska Fitria) dibuangnya di sekitar Kabupaten Serdangbedagai, sementara temannya di sekitar Kelurahan Pulo Brayan,” kata MP Nainggolan.
Ia menambahkan, ada hubungan antara pelaku dengan korban Riska Fitria yang bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas di Polres Belawan.
"Sakit hati, hanya sakit hati karena si korban itu pegawai harian lepas di Polres Belawan bukan hubungan cinta, mungkin adalah masalahnya," bebernya.

Ia membeberkan saat diperiksa pelaku menyebutkan motif membunuh karena sakit hati. "Waktu ditanya polisi dia jawab karena sakit hati, kan dia yang tahu," jelasnya.
Terkait, apakah kedua korban diperkosa terlebih dahulu, MP Nainggolan menyebut tak menahu. "Enggak tahu, teknisnya ke Serse," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, jasad Aprilia Cinta ditemukan pertama kali oleh Rohmad Efendi, petugas P3SU, pada 22 Febuari 2021 sekira pukul 05.30 WIB kemarin.
Aprilia ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan kawasan Pulo Brayan, Medan Barat, akhirnya terungkap.
Sementara Riska Fitria ditemukan tewas di pinggir Jalinsum kawasan Lingkungan Pasiran Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).
(Jun-tribun-medan.com)