Akhir Bahagia Korban Serangan Air Keras, Temukan Cinta Sejati yang Terima Kondisi Fisiknya
Seorang wanita disiram air keras setelah menolak lamaran pernikahan, akhirnya menemukan cinta dalam hidupnya.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita disiram air keras setelah menolak lamaran pernikahan, akhirnya menemukan cinta dalam hidupnya.
Pramodini Roul asal India masih berusia 15 tahun saat mengalami serangan mengerikan tersebut.
Wajahnya rusak, kepalanya botak, serta 20 persen penglihatannya pun ikut rusak.
Kini Pramodini telah berusia 28 tahun, berarti sudah satu dekade lebih dirinya mengalami penderitaan tersebut.
Selama ini dia telah menjalani lima operasi rekonstruksi, termasuk satu untuk memperbaiki penglihatan di mata kirinya.
Dan saat itulah dia bertemu dengan cinta dalam hidupnya di rumah sakit. Pramodini mengatakan dia "merasa diberkati".

Baca juga: Tak Terima Pengantin Perempuan Mencium Pria Lain di Momen Sakral, Pengantin Pria Batalkan Pernikahan
Pramodini menikahi Saroj Sahoo, 29, pada 1 Maret di kampung halamannya Jagatsinhpur, Odisha, setelah pertemuan pertama pada 2018.
Teman Saroj adalah seorang perawat, membuatnya sering mengunjungi rumah sakit tempat Pramodini dirawat dan di sanalah awal pertemuan mereka hingga jatuh cinta.
Pasangan itu bertunangan pada 2018 dan berencana menikah pada April 2020, tetapi pandemi membuat rencana mereka tertunda.
"Setelah berobat ke rumah sakit selama pemulihan saya pada tahun 2018, kami jatuh cinta dan dia melepaskan pekerjaannya untuk membantu merawat saya," kata Pramodini.
“Setelah bertemu di rumah sakit, kami tinggal bersama di New Delhi pada awalnya sebelum memikirkan untuk menikah dalam dua tahun,

Baca juga: Tak Punya Malu, Bridesmaid Mengaku Cinta ke Pengantin Pria di Hari Pernikahan, Mempelai Wanita Syok
"Banyak orang terkejut bahwa dia ingin menikah dengan saya, tetapi kami jatuh cinta dan keluarga kami benar-benar menerimanya."
Pramodini mengatakan luka-lukanya tidak menghentikannya untuk menikmati pernikahannya yang berlangsung awal pekan.
Pernikahan Pramodini dan Sarooj dihadiri lebih dari 1.000 tamu, termasuk diantaranya korban serangan air keras lainnya.
Pramodini yang memakai wig di hari pernikahannya mengatakan: “Saya merasa sangat diberkati bisa menikah dengan Saroj, perasaan yang luar biasa,
"Kami memiliki begitu banyak tamu di pernikahan kami untuk merayakan hari istimewa kami bersama kami."

Pasangan itu sekarang bekerja untuk rehabilitasi korban serangan asam di Odisha melalui Chaanv Foundation, sebuah LSM yang bekerja untuk korban serangan asam di negara tersebut.
Baca juga: 3 Tahun Berjuang Lawan Kanker, Pengantin Wanita Meninggal 10 Hari usai Wujudkan Pernikahan Impian
"Saya pertama kali melihat Sarooj pada September lalu, usai menjalani operasi pertama di mata kiri tapi saya jatuh cinta dengan pesonanya," tambah Pramodini.
"Dia mencintaiku apa adanya. Dia selalu mendorongku untuk hidup bahagia.” (sal/tribun-medan.com)