MYANMAR HARI INI 12 Orang Tewas Ditembaki Aparat, Wakil Presiden Bersumpah Gulingkan Junta Militer

Sementara perlawanan terhadap penguasa junta militer semakin menguat. Satu di antaranya dukungand wakil presiden Mahn Win Khaing Than

Editor: Salomo Tarigan
facebook
MYANMAR HARI INI 12 Orang Tewas Ditembaki Aparat. foto: Pengunjukrasa Myanmar menentang Junta Militer 

TRIBUN-MEDAN.com - Situasi Myanmar semakin memanas. Perlakuan brutal aparat pun kian menjadi menghadapi demonstran.

Sementara perlawanan terhadap penguasa junta militer semakin menguat. Satu di antaranya dukungand wakil presiden Mahn Win Khaing Than

Penjabat pemerintahan sipil paralel Myanmar, yang ditunjuk oleh anggota parlemen yang digulingkan setelah kudeta militer 1 Februari, Mahn Win Khaing Than bersumpah akan mengejar "revolusi" untuk menggulingkan junta militer.

NASIB Polisi Koboi Bripda AP Tembak Wanita, Bakal Dipecat Secara Tidak Hormat, Disebut Booking Cewek

Mahn Win Khaing Than, yang sedang dalam pelarian bersama dengan sebagian besar pejabat senior dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), berpidato di depan publik melalui Facebook.

Seperti diansir Reuters, Minggu (14/3/2021), ia mengatakan, "Ini adalah momen tergelap bangsa dan saat fajar sudah dekat."

Mahn Win Khaing Than ditunjuk minggu lalu sebagai wakil presiden sementara oleh perwakilan anggota parlemen Myanmar yang digulingkan, Komite Untuk Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), yang mendorong pengakuan sebagai pemerintah yang sah.

Pemerintahan Sipil Pararl telah mengumumkan niatnya untuk menciptakan demokrasi federal dan para pemimpin telah bertemu perwakilan organisasi etnis bersenjata terbesar Myanmar, yang sudah mengendalikan wilayah yang luas di seluruh negeri. Beberapa telah berjanji dukungan mereka.

"Dalam rangka membentuk demokrasi federal, yang mendapat dukungan dari semua etnis, yang telah menderita berbagai jenis penindasan dari kediktatoran selama beberapa dekade. Revolusi ini adalah kesempatan bagi kita untuk menyatukan upaya kita," kata Mahn Win Khaing Than.

Pidatonya disambut ribuan komentar yang menyetujui dari banyak orang yang mengikutinya di Facebook.

"Pertahankan Pak Presiden! Anda adalah harapan kami. Kami semua bersamamu," tulis salah satu pengguna, Ko Shan.

Junta militer, yang tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar pada hari Sabtu, telah menyatakan CRPH ilegal dan mengatakan siapa pun yang terlibat di dalamnya dapat didakwa dengan pasal pengkhianatan, yang sanksinya hukuman mati.

POLISI MYANMAR Ngamuk, 12 Orang Tewas Ditembak, Korban Demonstran Anti-Kudeta di Myanmar Bertambah

Sementara CRPH telah menyatakan junta militer sebagai "organisasi teroris".

Mahn Win Khaing Than mengatakan CRPH akan "berusaha untuk mengesahkan undang-undang yang diperlukan sehingga rakyat memiliki hak untuk membela diri" dan bahwa kebijakan publik akan ditangani oleh "tim administrasi rakyat sementara".

Aparat keamanan Myanmar menewaskan sedikitnya 12 orang, saksi dan media melaporkannya, Minggu (14/3/2021).

Lima orang ditembak mati dan beberapa terluka ketika polisi menembaki aksi protes di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, kata para saksi mata kepada Reuters.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved