Rebut Laki Orang dan Tertangkap Basah di Hotel, Pasangan Selingkuh Diadili Perkara Zina
Didakwa rebut laki orang, pasangan selingkuh JP (34) dan PM (39) jalani sidang perkara perzinaan di ruang Cakra 7 PN Medan, Selasa (16/3/2021).
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Didakwa rebut laki orang, pasangan selingkuh JP (34) dan PM (39) jalani sidang perkara perzinaan di ruang Cakra 7 PN Medan, Selasa (16/3/2021).
Sidang tertutup yang diketuai majelis hakim Jarihat Simarmata itu menghadirkan saksi korban berinisial AP.
Di luar persidangan, saksi korban mengatakan dirinya berharap agar majelis hakim dapat memberikan hukiman seadil-adilnya kepada terdakwa.
Apalagi, saat ini korban memiliki 3 anak yang masih kecil-kecil yang telah ditinggalkan terdakwa PM.
"Saya berharap agar JPU dan majelis hakim dapat mengadili dengan seadil adilnya. Akibat kasus ini saya sangat tertekan karena memikirkan nasib anak anak saya untuk ke depannya," katanya.

Selain itu, korban juga sangat menyayangkan kedua terdakwa sempat mangkir di persidangan yang seharusnya sidang perdana pada tanggal 2 Maret 2021.
"Kemarin sidang perdana sempat tertunda dikarenakan kedua terdakwa mangkir. Dan saya juga tak habis pikir dengan terdakwa JP, yang masih memiliki suami dan mempunyai anak satu, tapi dia (terdakwa) sanggup berbuat zina," ucapnya.
Mengutip dakwaan JPU Chandra Priono Naibaho mengatakan pada Mei 2017, terdakwa PM dan JP berkenalan saat bertemu di Vista Gym Plaza Medan Fair Jalan Gatot Subroto Medan.
Saat itu, kedua terdakwa saling bertukar nomor ponsel.
Komunikasi intens yang dilakukan membuat hubungan mereka semakin dekat.
Keduanya juga sering janjian untuk bertemu dan makan bersama.
Baca juga: Instruksi Presiden, Menteri Sri Mulyani Beri Sinyal Pajero, Innova, dan CR-V Dapat Diskon PPnBM 100%
Baca juga: TEGAS, Kapolda Irjen Panca Simanjuntak Minta Kasus Tewasnya Istri Polisi di Sky Garden Diusut Tuntas
"Pada Agustus 2017, kedua terdakwa memutuskan berpacaran. Saat itu, PM menyadari bahwa dirinya masih terikat pernikahan dengan berinisial AP (saksi korban) sesuai Kutipan Akta Perkawinan Kota Medan Nomor 527/2008," ujar JPU.
PM juga menyadari bahwa JP sudah menikah.
Tak lama, korban mengetahui hubungan keduanya.
Korban pun sempat menegur JP karena menjalin hubungan terlarang tersebut.