Bentrok Massa Diduga PP dan AMPI, Baru Tiga Orang Diamankan Polisi
Petugas Polsekta Medan Kota sudah menangkap tiga orang tersangka yang diduga terlibat bentrokan di Jalan Bulan, Kecamatan Medan Kota
Penulis: Satia | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Kasus bentrokan antara massa diduga Pemuda Pancasila (PP) dengan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di Jalan Bulan, Kecamatan Medan Kota kini tengah bergulir ditangani penyidik Unit Reskrim Polsekta Medan Kota.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi mengaku sudah mengamankan tiga orang tersangka.
Namun, polisi belum mau merinci ketiga identitas terduga pelaku yang kabarnya merupakan anggota Pemuda Pancasila.
Baca juga: Cat Loreng OKP Jadi Buntut Bentrokan, Sempat Dicat Warna Netral Tapi Kini Diubah Loreng Lagi
"Untuk pelaku lain masih dalam pengejaran. Saat ini sudah ada tiga orang yang kami amankan," kata Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota Iptu Marvel Stefanus Arantes Ansanay, Senin (22/3/2021).
Marvel mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan apa motif perkelahian ini.
Sebab, kata Marvel, penyidik masih mendalami keterangan masing-masing tersangka.
"Saya dan tim masih mendalami apa motif pelaku," jelasnya.
Baca juga: Pelaku Bentrokan Pemuda Kabur, Polisi Bakal Lakukan Ini ke Masing-masing Ketua Berseragam Loreng
Sementara itu, seorang juru parkir yang biasa mangkal di Jalan Bulan, Kecamatan Medan Kota sempat mengungkap penyebab bentrokan antara kelompok pemuda berseragam loreng oranye dan pemuda berbaju loreng biru hitam.
Pada Sabtu (20/3/2021) pukul 10.30 WIB, kelompok pemuda loreng biru hitam tengah mengecat tiang listrik dengan warna loreng kelompok mereka.
Tak lama berselang, datang kelompok pemuda loreng oranye memaki-maki kelompok pemuda loreng biru hitam.
Setelah kejadian, kelompok loreng oranye meletakkan meja di areal parkir yang biasa dijaga loreng biru hitam.
Baca juga: Kapolsek Medan Kota Irit Bicara Setelah Kelompok Berseragam Loreng Nyaris Saling Bunuh
"Kemudian datang lah si AS ini. Dia anggota loreng biru hitam," kata seorang juru parkir minta namanya dirahasiakan demi keamanan, Sabtu sore.
Saat AS datang, dirinya disambut kelompok pemuda loreng oranye.
Kelompok pemuda loreng oranye ada sekitar lima orang lebih.
"Langsung dihantami si AS itu sampai telungkup-telungkup. Tadi pun kena juga kepalanya pakai double stick, sampai teriak-teriak inang-inang di sini," kata jukir tersebut.
Baca juga: Bentrokan Kelompok Pemuda di Jalan Bulan, Beredar Pesan Berantai Soal Pembakaran Posko
Dalam kondisi terdesak, AS sempat berlari menyelamatkan diri.
Namun dia terjatuh dan kembali dipukul serta diinjak kelompok pemuda loreng oranye.
"Biasa lah bang. Ini soal perebutan wilayah juga," kata jukir itu.
Lelaki bertubuh kurus yang mengenakan baju khas petugas parkir ini menyebut, wilayah kekuasaan itu turut mempengaruhi pemasukan kelompok pemuda berseragam loreng.
Baca juga: Seorang Personil Satpol PP Medan Terluka Setelah Terlibat Bentrok dalam Eksekusi Lapangan Gajah Mada
Lelaki berbaju loreng biru hitam terluka setelah diinjak-injak massa berseragam loreng oranye di Jalan Bulan, Medan Kota (HO)
Sebut saja jika kelompok A memegang lima sampai enam lokasi parkir.
Perharinya tiap lokasi parkir bisa menghasilkan uang Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.
Tentu kelompok pemuda berseragam loreng ini tinggal duduk santai, sambil pantau-pantau kendaraan saja.
"Kalau hilang satu lapak parkir, kan bisa berkurang pemasukan," pungkas jukir tersebut kembali minta identitasnya dirahasiakan.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota Iptu Marvel Stefanus Arantes Ansanay ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih mengejar para pelaku yang terlibat bentrokan.(wen/tribun-medan.com)