SADIS Pria Psikopat Potong dan Rebus Kepala Gadis 19 Tahun Lalu Cabuti Giginya Usai Memperkosanya
Tak hanya itu, dia juga merebus kepala tersebut di atas kompor dan mencabuti giginya setelah memperkosa gadis itu.
TRIBUN-MEDAN.com – Seorang pria psikopat diduga memenggal kepala seorang remaja.
Tak hanya itu, dia juga merebus kepala tersebut di atas kompor dan mencabuti giginya setelah memperkosa gadis itu.
Peristiwa ini terjadi di Kazakhstan, di mana seorang mahasiswi bernama Ayzhan Edilova dilaporkan hilang 10 hari setelah tidak pulang kerja.
Baca juga: Inilah Potret Satpam Cabul yang Nyaris Rudapaksa Gadis 17 Tahun saat Jaga Ibunya di Klinik
Mayat mahasiswi berusia 19 tahun itu kemudian ditemukan di rumah tersangka di Kota Almaty di tenggara.
Yang mengerikan, mayat gadis itu ditemukan dalam kondisi sudah dimutilasi.

Detail pembunuhan keji itu diungkap saudara korban yang trauma, Almat Mulikov.
“Dia membunuh saudara perempuan saya dan menghabiskan sekitar 24 jam untuk memotong-motong tubuhnya,” katanya kepada media lokal.
Baca juga: KEJI! Pria Ini Bunuh Istri dan Mutilasi Tubuhnya Lalu Membuangnya Seperti Sampah Cuma Karena Keripik
“Dia mencabut semua gigi dan kukunya dan memasukkannya ke dalam kantong plastik terpisah.
"Maniak itu memotong dan merebus kepalanya."
Polisi memastikan, korban sebelumnya telah dihubungi oleh tersangka melalui media sosial tak lama sebelum dia menghilang.
Ayzhan Edilova berusia 19 tahun korban pembunuhan. (VK)
Dalam pesannya, pelaku meminta korban datang ke rumahnya untuk melakukan pengukuran badan untuk dibuatkan stelan baru.
Keduanya kemudian sepakat untuk bertemu pada tanggal 19 Maret, hari di mana ketika remaja itu menghilang.
Rekaman video dari kamera CCTV menunjukkan Ayzhan dan tersangka memasuki lift blok apartemen pria itu dua hari sebelum jenazahnya ditemukan di flatnya.
Baca juga: Pengantin Pria Sebar Uang Rp 188 Juta di Hari Pernikahan, Sontak Buat Kekacauan, Ini Kata Netizen
Baca juga: Terima Hasil Pansus Covid-19, Walkot Bobby Paparkan Kebijakan Pemkot Medan Dalam Penanganan Pandemi