Hanya Karena Kencing di Celana, Pengasuh Kejam Siksa Anak Majikan, Usus Luka Hingga Tengkorak Patah
Baru-baru ini seorang pembantu berusia 22 tahun di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, ditangkap dengan tuduhan menyebabkan kematian seorang bocah lel
TRIBUN-MEDAN.com – Baru-baru ini seorang pembantu berusia 22 tahun di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, ditangkap dengan tuduhan menyebabkan kematian seorang bocah lelaki berusia 5 tahun.
Hal ini terungkap setelah sang ayah menerima telepon dari pembantu tersebut dan mencoba memeriksa kamera pengawas.
Dia terkejut saat menemukan apa yang dilihatnya di kamera tersebut.
Baca juga: BTS Ternyata Banyak Dibenci Haters, Big Hit Ambil Tindakan Hukum Terkait Komentar Kebencian
Kemarahan sang ayah muncul usai mengetahui bahwa pengasuh anaknya menendang, memukuli dan melecehkan anak laki-lakinya sampai mati.
Lalu dengan santainya wanita berusia 22 tahun itu makan dengan pacarnya.
Baca juga: Kisah Haru Seorang Ayah yang Masukkan Anaknya di Kotak Kargo Motor, Terpaksa Bawa Anak untuk Bekerja
Pada tanggal 12 Maret, Ryan Peralto, 5 tahun, meninggal dunia setelah seharian dirawat di rumah sakit dengan serangkaian luka serius.
Termasuk patah tulang tengkorak, pendarahan otak, kerusakan hati, limpa, pankreas, usus serta luka di daun telinga.
Ryan kecil bersama ayah dan saudara perempuannya. (eva.vn)
Setelah mengetahui hal itu, pengasuh bernama bernama Laurren Courtney (22) tersebut ditangkap polisi.
Awalnya Laurren dituduh melakukan pelecehan anak dan penelantaran dengan kerugian yang cukup besar.
Baca juga: Bayi 20 Bulan Tewas Kelaparan Lantaran Ditinggal Ibunya Sendirian di Rumah Enam Hari Demi Pesta
Tetapi setelah kantor penyelidikan mengetahui tentang kematian Ryan, jaksa penuntut mendakwa Laurren dengan pembunuhan tingkat pertama.
Dia dituntut dengan bukti bahwa Ryan kecil dipukuli secara brutal oleh pengasuh tersebut dan terekam oleh kamera.
Kamera pengawas tersebut dipasang oleh ayah korban setelah mendengar putrinya yang berusia 7 tahun mengatakan bahwa kakaknya dipukuli oleh pengasuhnya.
Ayah Ryan, Kaiaa Peralto, mengatakan pada polisi bahwa pada 11 Maret, dia bekerja seperti biasa ketika menerima telepon dari pengasuhnya Laurren.
Laurren mengatakan bahwa Ryan tampak sakit dan batuk darah.
Segera setelah itu, Kaiaa memeriksa kemare di ponselnya dan menemukan putranya yang berusia 5 tahun terbaring tak bergerak di kursinya.
Saat Kaiaa dan istrinya pulang, Laurren sudah pergi.
Baca juga: MENDEBARKAN, Kilang Minyak Pertamina Meledak Lagi, Foam Berhamburan Mirip Hujan Salju
Baca juga: MAKIN SERU, Pemerintah Tolak Permohonan Pengesahan Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Ini Penjelasannya
Tak lama kemudian, polisi dan staf medis datang dengan ambulans untuk membawa Ryan.
Anak laki-laki itu dengan cepat dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, tetapi sayangnya dia meninggal keesokan harinya.
Hasil otopsi mengungkapkan bahwa bayi Ryan meninggal karena trauma yang disebabkan oleh pukulan yang kuat di kepala, dada dan perutnya.
Setelah ditangkap, Laurren mengaku mulai mengasuh kedua anak Kaiaa sejak Agustus 2020.
Setelah itu, ia mengaku telah menyebabkan beberapa luka pada si kecil Ryan karena ia frustrasi.
Laurreun mengaku dia merasa marah setelah menemukan Ryan kencing di celana. Ia lantas marah dan memukulinya.
Dia bilang dirinya merasa lelah dan tidak nyaman jika harus membersihkannya setiap hari.
Laurren juga dituduh menjatuhkan Ryan begitu keras hingga menyebabkan bocah itu jatuh dan kepalanya terbentur ke lantai.
Lalu dia menarik Ryan kecil ke kamar mandi, memukulinya sebentar dan menariknya lagi ke luar.
Dia lantas meremas mulut bocah itu dengan keras.
Baca juga: VIRAL Gajah Diduga Milik Medan Zoo Lepas, Warga Nyaris Dikejar. .
Baca juga: Kapolda dan Pangdam Sisir Daerah Rawan Teroris di Sumut Pakai Motor Trail
Polisi Las Vegas belum merilis rekaman kekerasan dari kemare pengawas, tetapi dalam beberapa laporan, Laurren diketahui menendang, menampar, meninju dan memukuli Ryan selama 2 menit.
Dalam klip tersebut, Ryan juga tidak bereaksi saat dipukuli dan tubuhnya perlahan-lahan menjadi lemas.
Di akhir klip, tangisan dan rintihan Ryan terdengar jelas saat Laurren menyalakan pancuran dan keluar.
Setelah dia menyiksa di kecil Ryan, Laurren meninggalkannya dan pergi makan bersama pacarnya.
Saat ini, Laurren ditahan tanpa jaminan. Dia akan hadir di pengadilan pada tanggal 18 Mei 2021.
(yui/tribun-medan.com)