BAHAS Proyek Jet Tempur Korea Indonesia KF-X/IF-X, Prabowo Disambut Hangat Menhan & Presiden Korea
Presiden Moon mengungkapkan harapan untuk memproduksi jet tempur secara massal, mentransfer teknologi, dan memasuki pasar luar negeri bersama-sama.
Indonesia merasa dirugikan dalam proyek jet tempur bersama KF-X/IF-X yang dirintis sejak pemerintahan Presiden SBY, meminta negosiasi ulang dan sudah menarik ratusan insinyur PT Dirgantara Indonesia yang sebelumnya dilibatkan dalam pengerjaan jet tempur generasi 4.5 ini.
Kesepakatan awal proyek ini dipimpin Korea Aerospace Industries (KAI), yang diperkirakan akan membuat 125 jet untuk Korea dan 51 jet untuk Indonesia pada tahun 2026.
KF-X dapat terbang dengan kecepatan maksimum yang cepat hingga 1.81 Mach.
Pesawat dengan panjang hampir 17 meter ini dapat dioperasikan dengan satu kru saja.
Sementara itu mengenai persenjataan, pesawat ini mampu membawa 10 misil ledak campuran air-to-air dan air-to-ground.
Saat ini sebuah prototipe sedang dalam perakitan dan penerbangan perdana untuk pesawat tersebut telah dijadwalkan pada tahun 2022.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sakti Wahyu Trenggono, yang kini menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, menyebutkan Indonesia tak mendapatkan keuntungan signifikan dari kerja sama KF-X/IF-X.
"Gini, KFX itu kan pesawat tempur. Kita ngirim engineer ke Korea. Kita mesti spending US$2 miliar, lalu ujungnya kita dapat satu prototipe," ujar Trenggono seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Celakanya Indonesia tidak memiliki kepemilikan penuh dari 1 prototipe yang diberikan pada kita.
Trenggono menyebutkan hanya 15% saja ownership pemerintah.
Sementara itu mayoritas kepemilikan berada di tangan Korea Selatan, yakni sembilan teknologi yang tidak diberikan kepada Indonesia.
Selain itu juga ada ketentuan mengenai batas usia para engineer tanah air yang dikirimkan ke Korsel.
Padahal pengiriman tersebut diharapkan pemerintah Indonesia bisa ada transfer teknologi.
Sejak saat itu, negosiasi dua Indonesia Korea menemui jalan buntu.
Saat Korean Aviation Industri (KAI) merampung perakitan satu prototipe KF-X, September 2020, CEO Korean Aviation Industri (KAI), Ahn Hyunho selaku pembuat pesawat tak menyebut nama Indonesia dalam pernyataan resminya.
Ahn Hyunho hanya mengucapkan terima kasih kepada mitra kerja sama mereka tanpa menyebut secara spesifik. (yonhap)