Kepling Anggota Ormas di Medan Dalangi Kericuhan Pagelaran Jaran Kepang Hingga Ludahi Warganya
Video ricuh soal pagelaran jaran kepang viral di media sosial. Belakangan diketahui kericuhan karena pembubaran dari kelompok ormas
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Video viral yang menunjukkan adanya kericuhan saat pagelaran jaran kepang/kuda kepang di Jalan Merpati, Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal kini ditangani polisi.
Kanit Reskrim Polsekta Sunggal AKP Budiman Simanjuntak menyambangi lokasi, Kamis (7/4/2021).
Saat itu, Budiman hendak mengkonfrontir keterangan saksi-saksi di lapangan.
Dari penuturan warga, diketahui bahwa kericuhan ini ternyata didalangi Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Sei Sikambing B bernama Saain.
Baca juga: Tarian Angguk Digemari Sebagai Hiburan Rakyat Desa Kolam, Kental Unsur Mistis dan Budaya Eropa
Menurut warga, Saain ini merupakan anggota dari ormas yang membubarkan jaran kepang itu.
Saat mendatangi lokasi pagelaran jaran kepang, Saain bersama teman-temannya.
Beberapa temannya mengenakan seragam bertuliskan Forum Umat Islam (FUI).
"Kejadiannya Jumat (2/4/2021) sore, sehabis Ashar. Awalnya mereka sudah mengadakan acara jaran kepang (di tempat yang sama)," kata Boyon, warga sekitar.
Tak lama berselang, tiba-tiba Saain datang bersama gerombolannya.
Baca juga: Beri Tindakan Tegas Bangunan Perusak Cagar Budaya, Walkot Bobby: Tempat Ini Harus Kita Lestarikan
Dia hendak membubarkan pagelaran jaran kepang tersebut karena alasan syirik.
Padahal, kata Boyon, selama ini belum pernah ada larangan serupa.
Sebab, pagelaran jaran kepang ini lebih kepada pelestarian budaya saja, bukan karena ingin menyembah jin dan segala macamnya.
"Setelah mau dibubarkan, warga enggak terima. Itu lah terjadi pertengkaran," kata Boyon.
Di saat keributan terjadi, ada warga yang diludahi gerombolan Saain.
Baca juga: Kisah Dibalik Tradisi Tabur Bunga Kertas Di Masa Cheng Beng, Ini Penjelasan Budayawan
Sontak, kejadian ini semakin membaut warga emosi hingga akhirnya berujung adu jotos.
"Kalau yang saya lihat ada warga yang mukanya merah-merah memar seperti berdarah sama anggota ormasnya juga," kata Boyon.
Pascakejadian, kedua belah pihak kemudian saling lapor.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan bahwa ormas yang membubarkan pagelaran jaran kepang itu dari kelompok FUI.
"Kalau yang kuda kepang itu kejadiannya dilakukan oleh pengurus FUI," kata Hadi.
Baca juga: Pengakuan Qhira, Dokter Gigi Dinikahi Sepupu Viral, Bentrok soal Budaya, Kini Canggung Malam Pertama
Dia pun mengatakan bahwa kasus ini sekarang ditangani Polsekta Sunggal.
Kanit Reskrim Polsekta Sunggal AKP Budiman Simanjuntak mengatakan pihaknya sudah memeriksa 15 orang saksi.
Kedua belah pihak sudah saling lapor, dan kasus ini masih dalam penyelidikan.
Kepling XI bernama Saain ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa benar dirinya ada meludahi warga.
Baca juga: Perdana Buku Lapangan Merdeka Diluncurkan, Dirjen Kebudayaan: Jadi Motivasi Lestarikan Cagar Budaya
Itu dilakukan Saain karena emosi dimaki-maki.
Dia mengatakan dirinya datang ke lokasi cuma ingin mengimbau saja.
"Terus datang Wiwid (penyelenggara jaran kepang), maki-maki saya entah apa ngomong sama saya. Saya diam saja. Terus nunjuk-nunjuk saya, maki-maki, terus entah apa-apa dibilangnya," kata Saain.
Saat itu, Saain mengaku sempat berusaha menahan diri.
Namun, karena terus-terusan dimaki, dia pun naik pitam.
"Namanya kita dimaki, kita ini kan orang tua. Tanpa sengaja saya terludah lah gitu. Nah, kan sesudah itu, dia ngamok saya diam aja," tuturnya.(vic/tribunmedan.com)
