Viral Medsos
KISAH Pilu Siswi SMK Hidup Sebatang Kara di Gubuk Bambu, Sudah 5 Kali Diajukan Tak Digubris Pemda
Siti Nuraida sudah bertahun-tahun ia hidup sebatang kara di rumah reot di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Saat ini rumah itu hampir ambruk lantaran sejumlah pondasi rumah berbahan kayu tersebut sudah lapuk.
TRIBUN-MEDAN.COM -- Kerasnya kehidupan ini sudah dialami Siti Nuraida sejak ia masih anak balita.
Keadaan yang memaksa dirinya harus bertahan hidup tanpa kasih sayang kedua orangtuanya.
Ibu kandungnya sudah meninggal dunia sejak ia masih berusia 3 tahun (balita).
Sementara sang ayah, entah dimana keberadaannya setelah memilih menikah lagi seusai sang ibundanya itu telah tiada.
Bahkan, saat ini gadis yang akrab disapa Aida itu harus merawat dan menjaga keponakannya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Sudah bertahun-tahun ia hidup sebatang kara di rumah reot di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Rumah tersebut merupakan peninggalan dari neneknya.
Aida saat ini berstatus pelajar siswi SMK di Pandeglang.
Kakak Merantau ke Jakarta
Aida sebenarnya mempunyai seorang kakak perempaun.
Namun, sang kakak saat ini pergi merantau untuk kerja di Jakarta.
Bocah SD yang saat ini tinggal bersama Aida di gubuk reotnya merupakan anak dari kakaknya.
Keponakannya itu dititipkan oleh sang kakak perempuannya pada awal 2021 atau tiga bulan lalu untuk tinggal bersama Aida setelah kakak perempuannya bercerai dari suaminya dan memutuskan merantau bekerja di Jakarta.
Sang kakak menitipkan anaknya bernama Aisyah yang masih berusia 8 tahun kepadanya.