Viral Medsos
KISAH Pilu Siswi SMK Hidup Sebatang Kara di Gubuk Bambu, Sudah 5 Kali Diajukan Tak Digubris Pemda
Siti Nuraida sudah bertahun-tahun ia hidup sebatang kara di rumah reot di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
"Kalau biaya hidup saya dikasih uang sama kakak saya yang sedang kerja di Jakarta. Dikirim Rp 800 ribu sebulan untuk kebutuhan sekolah dan makan," ungkapnya.
Famili Aida pernah menawarkan Aida untuk tinggal di rumah mereka.
Namun, Aida memilih tinggal di rumahnya yang reot itu karena merasa nyaman di rumah sendiri.
Kini, besar harapan Aida mendapat bantuan dari pemerintah daerah setempat untuk perbaikan rumahnya.
5 Tahun Pengajuan Tak Digubris
Kepala Desa Cimanggu, Suwardi mengaku pihaknya telah mengajukan proposal permintaan bantuan ke Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk perbaikan rumah Aida selama 5 tahun berturut-turut.
Ia tak menapik jika rumah yang dihuni oleh siswi SMK itu sudah tak layak huni.
Menurutnya, tempat tinggal yang ditempati Aida sudah sejak lama masuk kategori rumah tidak layak huni (RTLH).
"Jadi, rumah ini sebenarnya sudah tidak layak pakai, sudah diajukan beberapa kali ke dinas, tetapi tidak pernah digubris. Jadi, hingga saat ini belum terealisasikan," ujar Suwardi.
Baca juga: Asisten Rumah Tangga (ART) Hotma Sitompul Mengaku Matanya Dicolok-colok dan Disekap oleh Desiree
Baca juga: Respon Menohok Desiree soal Tudingan ART: Itu Fitnah, Hotman Paris Pasang Badan: Itu Cerita Buatan
Baca juga: Desiree Bantah Klaim Hotma Sitompul soal Aset Ruko Mami Toko, Apartemen di Singapura dan Australia
Baca juga: Siswi Kelas 5 SD AC (12) Ditawarkan Melalui MiChat Rp 450 Ribu Sekali Main di Apartemen Gading Nias
(*/Tribunmedan.id/ Tribun Banten)