TRIBUNWIKI
Kue Putu, Makanan Tradisional Indonesia yang Dikukus dengan Bambu serta Mengeluarkan Bunyi yang Khas
Kue ini merupakan makan tradisional yang berupa kue dengan isiannya gula jawa, dibalut dengan parutan kelapa, serta tepung beras.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
Kue ini sudah dikenal sejak masa Dinasti Ming dengan sebutan XianRoe Xiao Long yang berarti kue dari tepung beras berisi kacang hijau yang amat lembut dan dikukus dalam cetakan bambu.
Sedangkan di Indonesia makanan ini dikenal dengan nama "Puthu". Nama ini muncul dalam Serat Centhini yang ditulis pada 1814 di masa kerajaan Mataram.
Kejadian puthu diambil sekitar 1630 di Desa Wanamarta, Jawa Timur.
Baca juga: Vaksinisasi Tetap Dilakukan Saat Bulan Ramadan, Begini Pelaksanaan yang Akan Dilakukan Kemenkes
Di dalam naskah tersebut kata puthu muncul saat Ki Bayi Panurta meminta santrinya menyediakan hidangan pagi. Dari hidangan tersebut terdapat puthu sebagai makanan pembuka atau camilan.
Penyebutan puthu juga muncul di peristiwa lain dengan lokasi serupa, Desa Wanamarta.
Di naskah Centhini disebutkan Nyai Daya dan Nyai Sumbaling tengah menyiapkan kudapan setelah shalat Subuh.
Di hidangan tersebut terhidang gemblong, ulen-ulen, serabi, puthu, jadah, jenang, dendeng balur, dendeng gepuk, pisang bakar, kupat, balendrang, jenang grendul, pisang raja dan wedang bubuk
Jadi penarasan dengan rasa kue putu ini, jadi tunggu apalagi cari di kota masing-masing sahabat Tribuners, rasakan kelezatannya dan kenikmatannya.
(CR23/tribun-medan.com/tribunmedan.id)