Fadli Zon Komplain TMII yang Dibangun Masa Soeharto Diambil Jokowi, Berikut Komentarnya
Fadli Zon komplain soal rencana pemerintah mengambil alih TMII. Dia mengatakan bahwa pengambil alihan TMII jangan karena ingin bayar utang
TRIBUN-MEDAN.com,--Politikus Partai Gerindra Fadli Zon komplain soal pengambil-alihan Taman Mini Indonesia Indah (TMMI) oleh pemerintah.
Dia melontarkan statemen sinis terhadap rencana Presiden RI Joko Widodo itu.
"Jangan sampai TMII dijual juga untuk bayar utang," kata Fadli Zon pada akun cuitannya, @FadliZon, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: JOKOWI Beri Santunan kepada Istri Terduga Teroris, Terlilit Utang Bank, Biayai Anak Seorang Diri
Diketahui, pemerintah akan membentuk tim transisi untuk masa peralihan pengolaaan TMII yang selama ini dikuasai Yayasan Harapan Kita, milik keluarga Soeharto
Menteri Sekretaris Negara (Mensetneg) Pratikno mengatakan pemerintah memberi waktu tiga bulan bagi Yayasan Harapan Kita untuk memberi laporan pengelolaan TMII.
"Dalam waktu tiga bulan pengelola yang ada sekarang ini harus memberikan laporan pengelolaan kepada tim transisi."
"Dan, kemudian pengelolaan selanjutnya akan dibahas oleh tim transisi," ucap Pratikno, dikutip tayangan konferensi pers YouTube Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: DULU TEMUI Jokowi, Akhirnya Bocor Alasan Ahok Temui Gibran Rakabuming di Solo
Adapun, tugas tim transisi yakni memikirkan inovasi manajemen yang lebih baik demi kesejahteraan para karyawan TMII.
Lebih lanjut, Pratikno menerangkan operasional TMII tak berubah akibat proses pengambil alihan ini.
Para karyawan TMII akan tetap bekerja seperti biasanya.
"Dalam masa transisi, Taman Mini Indonesia Indah tetap beroperasi seperti biasanya."
"Para staf tetap bekerja setiap harinya, tetap mendapatkan hak keuangan dan fasilitas seperti biasanya. Tidak ada yang berubah," terang Mensetneg.
Baca juga: Minta Kapolda Tanggung Jawab, Fadli Zon Kena Teror hingga Lapor Mahfud MD: No Random dari Amerika
Pemerintah berharap pengelolaan TMII nantinya akan lebih baik dan berkontribusi pada keuangan negara.
"Ini akan bisa dikelola dengan baik dan memberi manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat dan kontribusi negara. Terutama sekali, konstribusi keuangan," lanjutnya.
Selain itu, TMII diharapkan bisa menjadi taman dengan standar internasional.