Iran dan Israel Sama-sama Nyatakan Tak Segan Memulai Perang Dunia III Jika Ada yang Melakukan Ini
Israel mengancam akan menyerang Iran jika AS tetap kembali dalam kesepakatan nuklir Iran yang bernama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Komentar Benny Gantz muncul setelah pemerintahan Biden mengatakan pihaknya berencana untuk berkoordinasi dengan sekutu regional seperti Israel dan Arab Saudi, yang sama-sama menentang JCPOA.
JCPOA dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran dan memungkinkan Teheran hanya menggunakan sentrifugal IR-1 generasi pertama di pabrik bawah tanah.
Ini juga satu-satunya mesin yang bisa digunakan Iran untuk mengakumulasi uranium yang diperkaya.
Di bawah pemerintahan Trump, AS memberlakukan sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran setelah Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada 2018.
Tapi karena AS menarik diri, maka Iran mulai secara terbuka mulai memperkaya uraniumnya.
Bahkan melebihi batas pengayaan yang ditetapkan oleh perjanjian tersebut.
Alasannya sepele. Jika AS melanggar perjanjian, maka mereka juga melakukan hal yang sama.
Kini, setelah Trump lengser dan Biden jadi Presiden, maka AS berniat akan kembali ke kesepakatan dan dia akan berusaha untuk memperketat batasan nuklir Teheran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bulan lalu negaranya akan menghentikan program nuklir Iran dengan atau tanpa JCPOA.
"Anda tahu kebijakan saya. Iran adalah musuh terbesar Israel," tutur Benjamin Netanyahu.
"Saya bertekad untuk mengalahkan mereka. Kami akan menyerang di seluruh wilayah."
Pemerintah Iran kemudian menanggapi, dan menuduh Israel sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas regional.
Kekuatan Iron Dome Israel
Sementara Sistem Pertahanan Iron Dome Israel merayakan sepuluh tahun beroperasi dengan 2.500 kali pencegatan.
Pengumuman pada 7 April 2021 mengungkapkan keberhasilan sistem ini dalam melindungi Israel dari ancaman roket yang semakin meningkat.