Iran dan Israel Sama-sama Nyatakan Tak Segan Memulai Perang Dunia III Jika Ada yang Melakukan Ini

Israel mengancam akan menyerang Iran jika AS tetap kembali dalam kesepakatan nuklir Iran yang bernama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Editor: AbdiTumanggor
Reuters: Iranian Presidency Office
Presiden Iran Hassan Rouhani meninjau sentrifugal baru di Reaktor Nuklir Natanz, selatan Teheran, Sabtu 10 April 2021 lalu. 

Dalam wawancara dengan The National Interest, wakil presiden eksekutif Rafael Pini Yungman membahas pentingnya sistem tersebut.

Yungman bertugas di IDF Israel sebagai penjaga udara selama beberapa dekade.

Dia terlibat dengan aspek kunci hubungan Israel dengan tentara AS dan kemudian dengan David's Slingproyek yang mengembangkan pencegat untuk ancaman jarak menengah.

Kebutuhan Iron Dome diperjelas oleh pengalaman Israel dalam Perang Lebanon Kedua pada tahun 2006 ketika roket yang ditembakkan oleh Hizbullah menghujani negara itu.

Jelas diperlukan sistem untuk menghentikan roket jarak pendek, jenis yang menempuh jarak sekitar 70 km.

Yungman mengatakan bahwa dua puluh empat industri bersaing dan Menteri Pertahanan memilih Iron Dome karena "kami datang dengan solusi, solusi berbeda dan canggih yang harganya murah".

Penting untuk dipahami bahwa pada saat itu Israel sangat rentan terhadap jenis ancaman oleh Hizbullah.

Ada banyak tekanan saat itu.

Pada Agustus 2019, Kementerian Pertahanan Israel dan Departemen Pertahanan AS menandatangani perjanjian pembelian dua Iron Dome untuk Angkatan Darat AS.

Rafael terus mengembangkan bentuk baru Iron Dome.

Keluarga sistem Iron Dome sekarang terdiri dari varian angkatan laut C-Dome, memberikan perlindungan untuk aset angkatan laut dan darat yang strategis dari ancaman balistik, udara, dan permukaan ke permukaan yang canggih, termasuk serangan jenuh.

C-Dome beroperasi dengan Angkatan Laut Israel.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa "Iron Dome juga ditawarkan sebagai sistem pertahanan udara (I-Dome) terintegrasi, all-in-one untuk manuver pasukan taktis di lapangan dengan satu kendaraan."

Banyak negara di seluruh dunia sekarang menilai bagaimana mereka membutuhkan pertahanan udara terintegrasi yang lebih baik dengan pendekatan berlapis-lapis seperti yang dimiliki Israel.

Israel menggunakan Iron Dome, sistem pertahanan David's Sling dan Arrow untuk menghentikan ancaman dari rudal jarak terpendek hingga yang berada di luar atmosfer seperti rudal balistik jarak jauh.

Rafael Israel juga telah mengembangkan Spyder yang merupakan sistem yang memiliki beberapa tumpang tindih dengan Iron Dome.

Ia dapat mencegat drone dan ancaman pesawat, tetapi tidak digunakan untuk melawan rudal balistik taktis. (*)

Duh, makin panas saja. Bukan hanya wilayah Timur Tengah sana yang sudah lama konflik, tetapi wilayah Eropa dan Asia Tenggara juga mulai memanas. Antara sekutu Rusia-China dengan Sekutu Amerika Serikat. (*)

Artikel telah tayang sebelumnya di Intisari Online dengan judul:Walau Negara Kecil, Iran Tak Segan Memulai Perang Dunia III Jika Israel Sampai Lakukan Kesalahan Sepele Ini Saja

Baca juga: Presiden Putin Kirim 80.000 Tentara hingga 10 Kapal Perang dan Tank ke Perbatasan Rusia-Ukraina

Baca juga: Kabar Terkini Eropa dan Asia Tenggara di Ambang Perang, Wilayah Mana Difokuskan Amerika Serikat?

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved