Demo Kepsek Cabul di Medan

BREAKING NEWS, Puluhan Ibu Demo Buntut Pencabulan Murid SD oleh Oknum Kepsek BS, Minta Dipecat

Kaum emak-emak melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus pencabulan terhadap siswi sekolah dasar (SD) yang diduga dilakukan kepala sekolah (kepsek) beri

Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk
Puluhan ibu-ibu melakukan aksi unjuk rasa pecat dan proses hukum kepala sekolah berinisal BS yang telah mencabuli sejumlah siswi di SD GAS di Jalan Bunga Terompet Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Medan Selayang. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kaum emak-emak melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus pencabulan terhadap siswi sekolah dasar (SD) yang diduga dilakukan kepala sekolah (kepsek) berinisal BS.

Emak-emak yang berjumlah puluhan orang tersebut berkumpul di SD swasta GAS di Jalan Bunga Terompet Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Medan Selayang, Jumat (16/4/2021).

Amatan tribunmedan.com, emak-emak tersebut menuntut oknum kepsek BS dipecat dan diproses secara hukum.

Adapun kepsek BS telah dilaporkan ke Polda Sumut terkait dugaan pencabulan terhadap 7 siswi di SD swasta tersebut.

Ibu-ibu tersebut berorasi dan menuliskan tuntutannnya di spanduk karton bertuliskan, “Mari selamatkan anak-anak kita dari seks, hukum predator!”, “Berikan kami keadilan, hukum predator anak, bela yang benar, demi masa depan anak bangsa”, “Buat hukuman yang pantas buat kepsek cabul” dan “Stop pelecehan seksual anak, dunia pendidikan tegakkan dunia pendidikan.”

Para ibu-ibu juga berteriak, "Hukum predator anak yang telah cabuli anak-anak, potong kemaluannya."

Baca juga: MESRANYA Putra Jokowi Kaesang Pernah Terang-terangan Puji Felicia Tissue Cantik, Ini Harapan Netizen

Baca juga: Kebakaran Lima Ruko di Medan, 4 Mobil dan 9 Motor Ludes, Kerugian Mencapai Rp 5 Miliar

Seorang orator, Lani dari pengeras suara berteriak, “Kami wali murid korban pelecehan seksual menuntut kepala sekolah agar segera dipecat!," teriaknya sambil disambut sorakan para guru.

"Kami menyekolahkan anak kami untuk dididik dengan baik, bukan untuk diperlakukan tidak senonoh," teriaknya.

"Bahwa institusi pendidikan atau sekolah bukanlah tempat menyalurkan hasrat sek bagi pendidikan," ungkap Lani.

Oknum pendeta dan kepala sekolah berinisial BS yang dilaporkan kasus pencabulan di SD Swasta di Medan Selayang
Oknum pendeta dan kepala sekolah berinisial BS yang dilaporkan kasus pencabulan di SD Swasta di Medan Selayang (HO / Tribun Medan)

Ia juga menyebutkan bahwa pelaku jangan jadikan identitas agama dan pendidikan untuk menutupi kejahatan yang keji terhadap anak-anak kami.

"Jangan rusak sekolah ini dengan perbuatan cabul dari pimpinannya," tuturnya.

Setelah bebrapa jam berorasi, akhirnya perwakilan dari Yayasan Herlen Triple Dadodi yang membawahi sekolah GHS yang menjabat sebagai Pengawas Yayasan bernama Borong Sitepu menemui ibu-ibu yang berorasi tersebut.

Ia menyebutkan bahwa kepsek BS tersebut sudah dinonaktifkan sejak kasus ini bergulir di kepolisian.

"Jadi dari pihak pengurus Yayasan See Benny sudah kita nonaktifkan sebagai kepala sekolah, yang kedua kita sudah serahkan kepada ranah hukum," ungkap pria berbaju batik ini.

Baca juga: FELICIA TISSUE Tulis Pesan Menohok di IG Usai Diam Sejak Patah Hati dari Anak Jokowi, Buat Kaesang?

Baca juga: Bocah 10 Tahun Diikat di Tiang Listrik di Pinggir Jalan, Netizen Marah, Sang Ayah Ungkap Alasannya

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved