Demo Kepsek Cabul di Medan

BREAKING NEWS, Puluhan Ibu Demo Buntut Pencabulan Murid SD oleh Oknum Kepsek BS, Minta Dipecat

Kaum emak-emak melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus pencabulan terhadap siswi sekolah dasar (SD) yang diduga dilakukan kepala sekolah (kepsek) beri

Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk
Puluhan ibu-ibu melakukan aksi unjuk rasa pecat dan proses hukum kepala sekolah berinisal BS yang telah mencabuli sejumlah siswi di SD GAS di Jalan Bunga Terompet Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Medan Selayang. 

Ia menegaskan bahwa nantinya hukum yang akan memutuskan nasib dari kepsek BS tersebut.

Borong Sitepu juga meminta semua orang tua bersabar.

"Jadi hukum yang akan memutuskan bagaimana ini selanjutnya bapak ibu, jadi mohon bersabar. Karena ini sudah kita serahkan pada pihak yang berwajib. Jadi segala sesuatu kita tunggu saja segera proses hukum secara baik," tegasnya.

Namun, para orang tua tersebut tetap tidak terima dengan statement dari pihak yayasan tersebut.

Pasalnya, oknum kepsek BS tersebut masih ada di dalam grup sekolah.

"Kami tidak terima karena si BS itu masih di grup sekolah. Kami minta dia dipecat dari sekolah ini. Kami tidak kenal siapa kau dari yayasan," teriaknya.

Baca juga: INILAH Tampang Lucky Matuan Eks Prajurit TNI yang Membelot ke KKB Papua dan Perangi TNI

Sebelumnya, ibu korban berinisial NS (40) menyebutkan putrinya pernah dibawa ke hotel oleh oknum kepala sekolah (kepsek) berinisial BS tersebut.

NS pun telah melaporkan kepsek di SD tersebut ke Polda Sumut.

NS, yang didampingi suaminya, menceritakan kejadian ini bermula pada 31 Maret 2021, dimana ada sekelompok orang tua yang mendatangi rumahnya dan menceritakan kejadian pencabulan di sekolah terhadap GHS.

"Terungkapnya dua minggu lalu. Ada orang tua murid kawan-kawan anak saya yang masih aktif sekolah. Mereka bilang terjadi di sekolah katanya kepsek ini ada melakukan pelecehan sama anak-anak. Dan sudah berdamai dengan kepala sekolah itu ada korbannya dua orang," ungkapnya kepada tribunmedan.com, Selasa (13/4/2021).

Lalu, orangtua tersebut ternyata juga menyampaikan kabar bahwa anak NS juga sering dipanggil oleh kepsek BS tersebut ke ruangannya.

Mendengar informasi itu, NS membujuk anaknya untuk menceritakan kebenaran kejadian tersebut.

Dengan menangis dan bergetar, anaknya yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD berumur 10 tahun menceritakan kejadian yang dialaminya.

"Baru mereka menceritakan bahwa anak saya juga sering dipanggil ke ruangan kepala sekolah tersebut. Dan akhirnya kami bujuk supaya cerita. Anak saya sampai gemetar tangannya, dia tutup muka menangis menceritakan semuanya," jelasnya.

Baca juga: Bambang Pamungkas Siap Bantah Semua Tuduhan Mantan Istri Siri , Pengacara :Kita Hormati Proses Hukum

Baca juga: Tak Heran Medan Sempat Dijuluki Kota Sejuta Lobang, Rupanya Ini Penyebab Kenapa Jalanan Begitu Rapuh

NS menyebutkan bahwa anaknya tersebut sering dipanggil ke ruangan kepsek dan disuruh untuk kayang, lalu anaknya digerayangi di bagian dada.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved