Fakta 2 Pemuda Jatim Bobol Uang Bantuan Covid-19 Amerika, 60 Juta Dollar Raib, Ternyata Ini Modalnya
Mereka butuh waktu 10 bulan untuk bisa membobol 30 ribu data warga Amerika Serikat.
FBI Terlibat
Dalam rilis yang digelar di Mapolda Jatim, turut hadir pihak FBI melalui Hubinter Mabes Polri.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan ada tiga kejahatan yang dilakukan pelaku.
"Kasus ini diungkap Ditreskrimsus dan bekerja sama dengan FBI yang dikomunikasikan lebih dulu dengan Hubinter Mabes Polri."
"Tim cyber menyidik ada dua orang tersangka yang ditangkap."
"Keduanya adalah warga negara Indonesia," terang Irjen Pol Nico, Kamis, (15/4/2021).
Pertama, pelaku membuat website palsu, kedua menyebarkan website palsu tersebut dan yang terakhir, mengambil data orang lain secara ilegal.
Para pelaku mengirim SMS blast agar para warga Amerika mengklik tautan tersebut.
Setelah diklik, warga yang tertipu kemudian mengisi identitasnya.
"Jumlah website palsu yang dibuat ada 14."
"Lalu disebar melalui SMS, dan SMS ini disebar menggunakan software atau SMS blast."
"Setelah diterima orang-orang ada yang tertipu dan ada yang tidak."
"Yang tertipu membuka link website dan mengisi data datanya," papar Nico.
Baca juga: Pengakuan Dewi, Istri Guru Korban KKB, Dikepung Sebelum Tewas: Saya Telepon tapi Bukan Suara Suami
Baca juga: Sahkah Puasanya Orang Mandi Wajib Usai Imsak? Simak Berikut Penjelasan Buya Yahya Soal Mandi Junub
Dari data palsu ini, lanjut Nico, digunakan untuk mendapatkan bantuan pandemi Covid-19 dari pemerintah Amerika Serikat.
"Pengisian data itu dibuat tersangka untuk mengambil sejumlah uang."