Sosok Laksamana Ceng Ho, Pria Bertinggi 2 Meter Lebih, Diyakini Ikut Sebarkan Islam di Indonesia
Kemunculan Cheng Ho Ketika tumbuh dewasa, Ma Ho membantu Ceng Chu merebut takhta Dinasti Ming dari keponakannya, Kaisar Kien Wen alias Jianwen.
Sang kaisar menunjuk Longjiang sebagai lokasi tempat pembuatan mega proyek armada kapal Dinasti Ming.
Bahan kayu pembuatan kapal didapatkan dari pohon sekitar Sungai Min. Setelah melakukan persiapan matang, Kaisar Yongle mengutus Laksamana Cheng Ho memimpin ekspedisi jalur laut.
Baca juga: Ramalan Zodiak Senin 19 April 2021: Scorpio Sedikit Merugi, Taurus Jangan Mudah Meminjamkan Uang
“Sebagai commander in chief-nya diserahkan kepada Cheng Ho lewat sebuah Dekrit Kerajaan dengan wakil Laksamana Muda Heo Shien (Husain), sekretaris Haji Ma Huan dan Fei Shin (Faisal), juru bahasa Arab selain Ma Huan adalah Hassan, seorang imam pada bekas ibu kota Sin An (Changan),” tulis Sumanto.
Armada tersebut mencakup 62 kapal besar dengan 225 junk (kapal berukuran kecil) dan puluhan ribu orang. Puluhan ribu orang yang ikut ekspedisi tersebut terdiri atas perwira, prajurit, politisi, juru tulis, pembuat peta, tabib, ahli astronomi, ahli bahasa, ahli geografi, dan ahli agama.
Ekspedisi Pada 11 Juli 1405, Cheng Ho mulai memimpin pasukannya.
Ibu kota dinasti Ming, Nanking, menjadi saksi awal berkumpulnya seluruh pasukan sang laksamana.
Pelayaran armada agung tersebut mulanya singgah di Kota Liuhe. Di tempat persinggahan itu, semua armada dipersiapkan secara maksimal dengan mengondisikan pasukan.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati muara Sungai Min menuju ke Champa (Vietnam masa kini), kemudian dilanjutkan ke Nusantara yang meliputi Jawa, Malaka, Aru, dan Samudra Pasai. Ketika berada di Nusantara, Cheng Ho sempat mengunjungi Sumatra.
Baca juga: Obati Keputihan Tengah Malam, Dokter DD Keenakan Main Kelamin, Wanita Muda Jadi Korban: Direkam!
Selain itu, armada Cheng Ho juga mengunjungi Majapahit yang ketika itu terjadi perang saudara antara Wikramawardana dan Bhre Wirabumi.
Kala itu, sekitar 170 pasukan rombongan Cheng Ho ikut terbunuh. Ketika mendatangi berbagai daerah di Indonesia, Cheng Ho dan pasukannya memberikan beberapa upeti kepada raja-raja sebagai penghormatan karena telah diperbolehkan melakukan kunjungan.
Daerah yang disinggahi armada Cheng Ho juga mendapatkan kemajuan dalam hal bercocok tanam, beternak, berdagang, seni ukir, dan seni lainnya sebagaimana dilansir Kompas.com.
Setelah meninggalkan Nusantara pada sesi pertama pelayarannya, Cheng Ho dan pasukannya berlayar menyeberangi Samudra Hindia.
Pada 1407, Laksamana Cheng Ho berniat kembali ke kampung halamannya setelah sebelumnya mengunjungi Malaka.
Di Malaka, Cheng Ho dan pasukannya mendapatkan serangan dari bajak laut Chen Zuyi di Palembang.
Baca juga: Polisi dan Tentara Dikeroyok 7 Pria di Jakarta, Bharatu YSB Tewas Kehabisan Darah, Serda DB Kritis
Namun, kekuatan armada Cheng Ho bisa memberikan perlawanan terhadap aksi para perompak. Sekitar 5.000 bajak laut tewas dan 10 kapal perompak dibakar, sedangkan tujuh kapal lainnya ditangkap.
Chen Zuyi mendapatkan hukuman mati. Setelah berhasil memukul mundur perompak, mereka kembali ke Dinasti Ming pada 2 Oktober 1407.