Sosok Laksamana Ceng Ho, Pria Bertinggi 2 Meter Lebih, Diyakini Ikut Sebarkan Islam di Indonesia

Kemunculan Cheng Ho Ketika tumbuh dewasa, Ma Ho membantu Ceng Chu merebut takhta Dinasti Ming dari keponakannya, Kaisar Kien Wen alias Jianwen.

IST
Laksamana Ceng Ho - Sosok Laksamana Ceng Ho, Pria Bertinggi 2 Meter Lebih, Diyakini Ikut Sebarkan Islam di Indonesia 

TRIBUN-MEDAN.com - Bagi orang Indonesia nama Laksamana Cheng Ho tentu tidak asing lagi.

Cheng Ho diyakini ikut menyebarkan agama Islam di Nusantara melalui ekspedisinya antara 1405 hingga 1433.

Melansir Historia, Cheng Ho memiliki nama asli Ma Ho. Dia lahir dari orangtua dari Etnik Hui di Yunan pada 1371.

Etnik Hui merupakan etnik yang bermayoritas beragama Islam. Mereka berasal dari campuran Mongol-Turki.

Baca juga: Sering Makan Ayam Gorengnya, tapi tak Tahu Pemilik KFC di Indonesia? Ini Sosoknya, Saham 40 Persen

Patung Laksamana Cheng Ho di Kelenteng Sam Poo Kong, Simongan, Kota Semarang, menjadi patung Cheng Ho tertinggi di dunia.
Patung Laksamana Cheng Ho di Kelenteng Sam Poo Kong, Simongan, Kota Semarang, menjadi patung Cheng Ho tertinggi di dunia. (tribun jateng/m syofri kurniawan)

Pasukan Dinasti Ming pada 1381, bersama Jendral Fu Yu-te, menduduki Yunan dan menangkapi semua lelaki dewasa dan anak-anak.

Dalam buku Arus Cina-Islam-Jawa, Sumanto Al Qurtuby menulis bahwa ketika Jendral Fu Yu-te menduduki Yunan, mereka tak segan memotong alat kelamin para pria.

Hal itu dilakukan agar para pria di sana tunduk pada negara, tak terkecuali Ma Ho.

“Dalam perkembangannya, Ma Ho tampil seperti raksasa dengan tinggi lebih dari dua meter yang mungkin disebabkan defisiensi hormon lelaki akibat emaskulasi,” tulis Sumanto sebagaimana dikutip Historia.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Baca Niat Puasa Ramadan, Sebelum atau Sesudah Makan Sahur? Simak Penjelasan

Kemunculan Cheng Ho Ketika tumbuh dewasa, Ma Ho membantu Ceng Chu merebut takhta Dinasti Ming dari keponakannya, Kaisar Kien Wen alias Jianwen.

Pada 1402, upaya tersebut berhasil dan Ceng Chu diberi mahkota atas Dinasti Ming dan namanya berubah menjadi Kaisar Yun Lo alias Yongle.

Jianwen lari dan menjadi pelarian politik. Karena jasanya, Kaisar Yongle mengganti nama Ma Ho menjadi Cheng Ho.

Tak hanya itu, Cheng Ho juga diberi mandat untuk memegang komando tertinggi atas ribuan abdi dalem di Dinas Rumah Tangga Istana.

Menurut Sumanto, Kaisar Yongle mengubah diplomasi politik era Jianwen dari jalur darat menjadi jalur laut.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Sholat Tahajud saat Ramadhan? Ini Tata Cara dan Niat Shalat Tahajud Ramadan

Karena perubahan diplomats itulah, pada masa kepemimpinannya, Kaisar Yongle memerintahkan pembangunan armada kapal untuk Dinasti Ming.

Untuk membangun armada iu, dibutuhkanlah tempat dan bahan baku untuk membuat berbagai macam kapal baik itu kapal dagang, kapal perang, dan kapal penunjang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved