Sosok Laksamana Ceng Ho, Pria Bertinggi 2 Meter Lebih, Diyakini Ikut Sebarkan Islam di Indonesia

Kemunculan Cheng Ho Ketika tumbuh dewasa, Ma Ho membantu Ceng Chu merebut takhta Dinasti Ming dari keponakannya, Kaisar Kien Wen alias Jianwen.

IST
Laksamana Ceng Ho - Sosok Laksamana Ceng Ho, Pria Bertinggi 2 Meter Lebih, Diyakini Ikut Sebarkan Islam di Indonesia 

Ekspedisi tersebut sukses dan dilanjutkan ekspedisi pelayaran kedua dan ketiga yang menjangkau Jazirah Arab dan Afrika Timur.

Hingga akhirnya, ekspedisi ini berlangsung tujuh kali sampai berakhirnya masa kepemimpinan Kaisar Yongle dan digantikan Kaisar Xuande.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah 7 dan 8 Ramadhan 1442 H Untuk Wilayah Medan, Serta Waktu Buka Puasa dan Sholat

Satu sisi dinding relief yang menggambarkan Laksamana Cheng Ho sedang memimpin keberangkatan armadanya.
Satu sisi dinding relief yang menggambarkan Laksamana Cheng Ho sedang memimpin keberangkatan armadanya. (KOMPAS/WARGATJIE)

Agenda tersembunyi

Melansir Historia, misi ekspedisi Cheng Ho tersebut menjalin persahabatan dengan negara-negara lain serta menunjukkan supremasi politik dan ekonomi bangsa Tiongkok. Namun, selain kedua misi tersebut, ekspedisi Cheng Ho sebenarnya juga membawa agenda tersembunyi.

Penempatan konsul, diplomat, dan duta keliling mesti dibaca dalam penegakan otoritas politik. Demikian pula penempatan konsul dagang mesti dilihat dari aspek ekonomi.

“Juga persebaran para juru dakwah Islam di hampir setiap kota yang disinggahi adalah upaya melakukan misionarisme Islam (Islamisasi),” ujar Sumanto.

“Singkatnya, ekspedisi besar itu menyimpan hidden agenda (agenda tersembunyi) baik untuk kepentingan pragmatis Kekaisaran Ming maupun kepentingan ‘primordial Islam’ Cheng Ho,” sambung Sumanto.

Baca juga: Kenali Buah yang tak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Inilah Daftar Cemilan yang Cocok

Sebagai contoh di Palembang, Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam. Sebenarnya di era Kerajaan Sriwijaya, wilayah itu sudah banyak didiami orang-orang Tionghoa.

“Barangkali di Palembang-lah masyarakat Tionghoa Islam di Nusantara yang pertama, kemudian diteruskan di Jawa, Semenanjung dan Filipina,” tulis Sumanto.

Ketika armada Cheng Ho singgah di beberapa tempat di pesisir Jawa, terutama pada pelayaran pertama pada 1405 dan ketiga pada 1413, mereka disambut cukup antusias oleh masyarakat Islam setempat, terlebih para pemuka agamanya.

“Hampir di setiap pesisir Jawa sejak Sunda Kelapa, Cirebon, Semarang, Demak, Jepara sampai Tuban, Gresik dan Surabaya, Cheng Ho selalu menempatkan orang-orang Islam dari Tiongkok,” tulis Sumanto.

Baca juga: KEBAKARAN di Tanjung Morawa, Gudang Busa Spring Bed, 4 Rumah, 2 Mobil dan 3 Motor Ludes Terbakar

Kendati demikian, sejarawan Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistyono, mengatakan kepada Historia bahwa dia belum menemukan bukti kalau Cheng Ho melakukan misi Islamisasi.

“Misi pelayarannya untuk meneguhkan kekuasaan kekaisaran Tiongkok di kawasan laut selatan,” kata Singgih kepada Historia.(*)

Cheng Ho meninggal pada 1433. Selama masa hidupnya, dia telah melakukan pelayaran sebanyak tujuh kali dan mengunjungi 37 negara.

Negara-negara tersebut mulai dari Champa sampai India, sepanjang Teluk Persia serta Laut Merah hingga pesisir Kenya, termasuk Nusantara.

Sumber: Historia (Penulis: Aryono) Kompas.com (Penulis Aswab Nanda Pratama | Editor Inggried Dwi Wedhaswary)

Baca juga: Alami Trauma, Yuyun Sukawati Takut Bertemu Fajar Umbara Meski Kini Dipenjarakan

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved