Marak Anjing di Sate, Anak Jokowi Didesak Akhiri Status Solo Sebagai Kota Pecinta Kuliner Anjing

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga anak Jokowi diminta megubah status Kota Solo sebagai pecinta kuliner anjing

Editor: Array A Argus
TRIBUN SOLO
Warung Sate Gukguk di Solo Baru. Kota Solo dikenal sebagai pecinta kuliner anjing. 

TRIBUN-MEDAN.com,--Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang juga anak Presiden RI Joko Widodo didesak mengakhiri perdagangan anjing yang selama ini dijadikan kuliner sate sejumlah masyarakat Solo.

Hal itu disampaikan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Dog Meat Free Indonesia (DMFI).

Ada sejumlah pertimbangan yang melatarbelakangi larangan penjualan dan peredaran daging anjing.

Hasil investigasi yang dilakukan DMFI menjadi salah satu pertimbangan tersebut.

Dalam hasil investigasi, DMFI mencatat kekejaman di setiap tahapan perdagangan daging anjing.

Baca juga: Sempat Buron, Pelaku yang Penggal dan Cincang Kucing Akhirnya Ditangkap, Kapolsek Belum Mau Terbuka

ILUSTRASI : Anjing diikat mulutnya dan dimasukkan ke dalam karung yang sempit sebelum dijagal. (TribunSolo.com/Dok DMFI)
ILUSTRASI : Anjing diikat mulutnya dan dimasukkan ke dalam karung yang sempit sebelum dijagal. (TribunSolo.com/Dok DMFI) (TRIBUNSOLO)

Mulai dari cara mendapatkan sampai pengangkutan untuk dijual dan dipotong.

"Perdagangan ini sangat merugikan kita semua selain sangat kejam," kata Co-Founder JAAN, Karin Franken kepada TribunSolo.com, Senin (19/4/2021).

"Banyak kegiatan seputar perdagangan ini ilegal, jadi seharusnya pemerintah tidak ada toleransi,"

"Kami serukan Wali Kota Solo Pak Gibran akhiri perdagangan daging anjing di Solo," tambahnya.

Selain dinilai ilegal, perdagangan daging anjing juga menimbulkan risiko mematikan atas penyebaran penyakit rabies.

Terlebih, daging anjing yang didistribusikan berasal dari wilayah yang belum bebas rabies, diantaranya Jawa Barat.

Baca juga: KISAH ANJING Kuno Bertaruh Nyawa Bawa Bom, Dilibatkan dalam Pertempuran Sengit di Afganistan

Untuk diketahui, kurang lebih 13.700 anjing tiap bulannya disembelih tiap bulannya dan didistribusikan ke 85 warung makan.

Adapun sebanyak 3 persen dari total penduduk pernah mengonsumsi daging anjing di Jawa Tengah.

Apabila perdagangan daging anjing diteruskan, status Jawa Tengah yang bebas rabies sejak 1995 bisa terancam.

"WHO bilang salah satu sebab penyebaran rabies adalah transportasi antara kota," ujar Karin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved