Fenomena Gempa Bumi Samosir
63 Kali Gempa Selama 4 Bulan di Samosir, Berikut Analisis Divisi Mitigasi Gempa Bumi BMKG
Kabupaten Samosir kerap dilanda gempa dengan intensitas guncangan sedang hingga kuat. BMKG mencatat adanya 63 kali gempa selama 4 bulan terakhir
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com,SAMOSIR–Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat mencatat adanya 63 kali gempa bumi di Kabupaten Samosir.
Rentetan gempa bumi ini terjadi mulai 23 Januari 2021 hingga 20 April 2021.
“BMKG mencatat adanya aktivitas gempa dengan magnitudo kecil berkedalaman sangat dangkal sebanyak lebih dari 63 kali di wilayah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara,” kata Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Daryono, Kamis (22/4/2021).
Ia menyampaikan, bahwa rentetan gempa ini memiliki magnitudo terkecil 0,8 dengan kedalaman 2 kilometer yang terjadi pada 19 April 2021.
Baca juga: PAKAR BMKG Ulas Gempa Beruntun Danau Toba/Samosir, 23 Januari hingga 20 April Sudah 63 Kali Gempa
“Sedangkan gempa dengan magnitudo terbesar mencapai 3,9 yang terjadi pada 15 Maret 2021 dengan kedalaman 5 kilometer,” sambungnya.
Darono mengatakan, gempabumi dengan magnitudo 3,9 ini adalah yang terbesar dan sempat dirasakan sebagai guncangan lemah oleh warga Samosir dalam skala intensitas II MMI.
“Berdasarkan seluruh data gempa yang terkumpul, sebagian besar rentetan gempa yang terjadi memiliki magnitudo kurang dari 2,4 dengan kedalaman kurang dari 5 kilometer,” terangnya.
Melalui analisis pihak BMKG atau hasil amatan aktivitas gempa yang terjadi maka, ia dapat menyimpulkan bahwa rentetan gempa ini termasuk dalam klasifikasi tipe gempa kerumunan atau gempa swarm.
Baca juga: LAGI, Samosir Diguncang Gempa Beruntun, Selama 3 Jam Terjadi 4 Kali Guncangan, Ini Keterangan BMKG
“Swarm adalah serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama di wilayah sangat lokal,” tambahnya.
Aktivitas gempa swarm Samosir ini meskipun magnitudonya kecil tetapi terjadi cukup intensif.
Sebagai contoh, beberapa kejadian dimana dalam sehari terjadi aktivitas swarm cukup banyak seperti pada 4 April 2021 terjadi 8 kali, tanggal 6 April 2021 terjadi 6 kali, tanggal 18 April 2021 terjadi 11 kali, dan anggal 19 April 2021 terjadi 5 kali.
“Patut disyukuri bahwa aktivitas swarm di Samosir saat ini tidak banyak yang dirasakan oleh warga dan hanya tercatat oleh jaringan seismograf milik BMKG,"
"Untuk itu masyarakat dihimbau tidak perlu panik dan khawatir dengan adanya aktivitas gempa swarm di wilayah ini,” ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa fenomena gempa swarm di Indonesia sudah terjadi beberapa kali, seperti aktivitas swarm di Klangon, Madiun pada bulan Juni 2015, Jailolo-Halmahera Barat yang terjadi bulan Desember 2015, dan Mamasa-Sulawesi Barat terjadi pada bulan November 2018.
“Pada beberapa kasus swarm banyak terjadi karena proses-proses kegunungapian (vulkanik), dan hanya sedikit diakibatkan oleh aktivitas tektonik murni,” tuturnya.