Viral Medsos

INILAH Video 3D Hancurnya Kapal Selam ARA San Juan saat Tenggelam, Bayangkan dengan KRI Nanggala-402

Tonton Video Animasi 3D Tenggelamnya Kapal Selam ARA San Juan tahun 2017 di Laut Atlantik. Bandingkan dengan KRI Nanggala-402

Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan layar video
Tampilan Video Animasi 3D Tenggelamnya Kapal Selam ARA San Juan tahun 2017 di Laut Atlantik di Kedalaman 907 meter. Bandingkan dengan KRI Nanggala-402 yang diperkirakan tenggelam di kedalaman 850 meter. 

Adapun, dari bukti-bukti autentik itu, terdapat sejumlah barang yang ditemukan.

Di antaranya seperti pelusur tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye yang biasa digunakan sebagai pelumas periskop kapal selam.

Ada juga temuan yang biasa digunakan ABK Nanggala untuk salat, dan spon untuk menahan panas pada presroom

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, posisi kapal selam KRI Nanggala-402 diprediksi berada di kedalaman 850 meter.

Hal itu berdasarkan barang-barang yang diduga dari KRI Nanggala-402, ditemukan di sebuah palung laut dengan kedalaman 850 meter.

Adapun, lokasi temuan serpihan barang itu berada di sekitar dua mil laut sebelah utara dari titik kapal dilaporkan hilang.

Bukti autentik KRI Nanggala-402 diisyaratkan tenggelam ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 72 jam.
Bukti autentik KRI Nanggala-402 diisyaratkan tenggelam ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 72 jam. (Tangkap layar Youtube Kompas TV)

Baca juga: SEBAGAI Istri Dansatsel Koarmada II, Widayanti Kunjungi Satu Persatu Istri Awak KRI Nanggala-402

Menurut Yudo, posisi di kedalaman 850 meter ini menyulitkan pengangkatan menggunakan kapal selam atau mengerahkan ROV (Remotely operated underwater vehicle).

Yudo juga mengungkapkan, kondisi KRI Nanggala-402 mengalami keretakan yang cukup besar.

"Dengan alat (serpihan dan barang) yang sudah keluar, terjadi keretakan."

"Karena sampai dalam 700-800 meter tentu akan terjadi keretakan di kapal selam itu," ujar Yudo.

"Sehingga barang-barang keluar, karena barang ini sebenarnya ada di dalam; penahan atau pelurus torpedo ini sampe keluar. Jadi ada keretakan besar," tambahnya.

Dari keretakan itu, Yudo menduga, air laut sudah masuk ke dalam kapal selam, tetapi bisa jadi belum semuanya masuk.

Sebab, ada pembagian kompartemen di dalam kapal.

"Air (yang masuk) kemungkinan ada, tapi ada kemungkinan ada bagian kabin yang air tidak masuk."

"Air itu bisa ada bagian enggak masuk. Jadi di dalam ruang itu di bagi kompartemen."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved