HEBOH INDIA, 10 WNI Terinfeksi Varian Baru Virus Corona B1617? Kemenkes Bilang Waspada

Sementara Indonesia mewanti-wanti masuknya varian baru, menyusul masuknya sejumlah warga India ke Indonesia.Kini  perlu diwaspadai pula varian baru C

Editor: Salomo Tarigan
Ap via t r ibunjateng
Kremasi massal jenazah penderita Covid-19 di India 

 T R IBUN-MEDAN.com - Situasi India semakin menghawatirkan akibat terpaan tsunami virus corona gelombang kedua.

Sementara Indonesia mewanti-wanti masuknya varian baru, menyusul masuknya sejumlah warga India ke Indonesia.

Kini  perlu diwaspadai pula varian baru Covid-19.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memastikan sampai saat ini belum ada warga Indonesia yang terpapar varian corona baru B1617.

"(10 orang yang diceritakan Pak Menkes) Bukan terpapar B1617, itu B117," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (27/4/2021).

Akhirnya Sule Tanggapi Emosi Keluarga Nathalie Holscher, Kini Muncul Pengakuan Sule soal Istri

Ia pun melanjutkan keterangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut ada 10 WNI terpapar varian baru Covid-19, merupakan kasus yang telah diidentifikasi pada awal tahun ini dan bukan berasal dari Warga Negara Asing (WNA) India.

"Ini pak menkes mengingatkan bahwa varian B117 yang juga sudah ada di India itu juga sudah ditemukan. Dan Indonesia harus kita waspadai karena potensi yang terjadi di India bisa terjadi di kita," ungkap perempuan yang juga menjabat sebagai jubir vaksinasi Covid-19 ini.

Baca juga: UPDATE BERITA Rizieq Shihab, Penyebab Rizieq Sampaikan Permohonan Maaf, tak Enak Hati kepada Sukana

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian virus Covid-19 baru seperti yang ada di India telah masuk ke Indonesia.

Meski tidak secara spesifik menyebut varian itu Budi menuturkan, menurut laporan ada 10 orang di Tanah Air yang telah terpapar.

Hal itu disampaikan Menkes Budi usai Rapat Terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/4/2021).

"Sedikit membahas penyebab pertama bahwa mutasi virus baru meningkatkan kasus di India, bahwa virus itu juga sudah masuk ke Indonesia. Ada 10 orang sudah terkena virus tersebut," kata Budi.

Budi pun merinci provinsi di Indonesia yang telah ditemukan mutasi virus batu tersebut. Ada 3 provinsi, yakni Provinsi Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.

Karantina Warga India

Polda Metro Jaya menyebut dua dari total 135 orang WNI dari India yang menjalani karantina di Hotel Holiday Inn, Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat positif Covid-19.

Hal tersebut merujuk hasil swab test PCR yang dilakukan 25 April lalu.

"Dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar Covid-19 usai menjalani tes swab PCR," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (26/4/2021).

 HASIL LIGA ITALIA Setelah AC Milan Kalah Dibantai Lazio 3-0, Posisi Klasemen Liga Italia Bergeser

Baca juga: KABAR GEMBIRA THR untuk PNS, TNI dan Polri, H-10 Pencairan Lebih Cepat| Rincian Tunjangan PNS 2021

Yusri merinci dua nama tersebut, yakni Dikky Faisal (45) dan Soni Mahtani (21).

"Mereka sekarang dirujuk ke Rumah Sakit Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara per hari ini," kata Yusri.

Kemudian, satu orang WNI lain dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran.

Itu dilakukan sebab yang bersangkutan tak punya cukup biaya menjalani karantina di hotel.

Diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan pemerintah telah mengantisipasi adanya warga negara asing (WNA) asal India yang mendatangi ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Antisipasi kedatangan WNA asal India itu lantaran negara anak benua itu tengah dihantam tsunami Covid-19.

Hal tersebut dikhawatirkan akan menjadi sumber penularan.

Namun demikian, ia memastikan tidak ada kegiatan eksodus WNA asal India ke Indonesia.

"Polda Metro Jaya mengantisipasi kedatangan warga negara asing khususnya warga negara India. Yang perlu saya tekankan disini tidak ada eksodus warga negara India ke Indonesia khususnya ke Jakarta," kata Fadil di Jakarta, Sabtu (24/4/2021).

Ia kemudian menjelaskan setidaknya ada 160 orang berangkat dari Bandara Internasional Chennai India menuju ke Jakarta.

Namun, seluruhnya telah teridentifikasi.

"Adapun 160 orang yang berangkat dari Chennai menuju Jakarta semuanya sudah teridentifikasi dan semuanya sudah diisolasi," jelasnya.

Adapun WNA India yang dinyatakan negatif akan tetap menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari di Hotel Holiday Inn, Tamansari. Sedangkan yang positif akan diisolasi di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Tim sudah bekerja. Jika ada pelanggaran hukum, tim penegakan hukum seperti yang dijelaskan akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum agar keselamatan masyarakat menjadi utama dan tetap dilaksanakan dengan baik di masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 12 dari 127 warga India yang tiba di Indonesia pada Rabu malam (21/4) positif Covid-19.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual Media Gathering Perkembangan Perekonomian Terkini dan Kebijakan PC-PEN pada Jumat (23/4/2021).

Tes PCR Covid-19 telah dilakukan pada seluruh penumpang pesawat AirAsia yang tiba di Soekarno-Hatta itu.

"Dari 127 WN India yang dilakukan tes COVID-19 sudah semua. Sampai saat ini, sudah 12 penumpang di antaranya positif COVID-19," kata mantan wakil menteri BUMN ini.

Sebagai tindak lanjut ia menuturkan, sample 12 orang tersebut akan dilakukan genom sequencing untuk mendeteksi varian virus Corona yang mungkin dibawa oleh belasan WN India yang positif tersebut.

Terlebih kini, lonjakan kasus Covid-19 di negara itu drastis naik dengan adanya varian virus corona baru yakni B1617.

"Dan 12 penumpang itu, kami lakukan genom sequencing, tapi hasilnya belum keluar," imbuh Budi.

Jenazah Pasien Covid-19 di India Dikremasi di Parkir

 Ibu Kota India, New Delhi sedang menghadapi momen memilukan ketika infeksi Covid-19 kian meningkat.  Akibat tingginya angka infeksi, menyebabkan korban jiwa berjatuhan.

Melansir dari Harian Metro, Minggu (25/4/2021) karena tingginya angka kematian, proses kremasi (penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dengan cara membakar) dilakukan di tempat parkir.

Hal tersebut dilakukan karena dalam 24 jam tercatat 306 orang meninggal setelah positif idap Covid-19.

Sebagaimana dialami oleh seorang warga bernama Nitish Kumar, ia terpaksa menyimpan jenazah ibunya di rumah selama dua hari setelah sulit menemukan tempat kremasi.

 Kabar Duka, Saudara Prabowo Subianto Ternyata Jadi Korban KRI Nanggala 402, Putra Terbaik Bangsa

Melansir dari Harian Metro, Minggu (25/4/2021) karena tingginya angka kematian, proses kremasi (penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dengan cara membakar) dilakukan di tempat parkir.
Melansir dari Harian Metro, Minggu (25/4/2021) karena tingginya angka kematian, proses kremasi (penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dengan cara membakar) dilakukan di tempat parkir. (HARIAN METRO)

"Saya sudah mencari kemana-mana, tapi semua krematorium penuh dengan salah satu penyebab karena mereka tidak punya kayu untuk membakar jenazah," katanya.

India mencatat rekor kasus harian tertinggi di dunia dengan total 314.835 infeksi baru pada Kamis (22/4/2021).

rumah sakit di Delhi tidak lagi memiliki cadangan oksigen, tercatat jumlah kasus harian hingga 26 ribu jiwa.

Dalam 24 jam, 306 orang tewas dan mengubah beberapa ruang terbuka menjadi situs kremasi, sebuah tradisi yang dipraktikkan secara luas oleh umat Hindu di India.

Jitender Singh Shunty seorang relawan mengatakan, hingga Kamis (22/4/2021) malam, total 60 jenazah telah dikremasi di fasilitas sementara sementara 15 jenazah lainnya menunggu untuk dikremasi.

Baca juga: Inilah Kisah Sembilan Kapal Selam Nuklir di Dunia yang Tenggelam, Jarang Ada Awak Kapal Selamat

"Tak seorang pun di Delhi akan melihat yang seperti ini lagi.

Ada anak usia lima, 15, 25 tahun yang dikremasi. Ada pengantin baru yang juga dikremasi. Sedih melihat semua ini,” ujarnya.

Baca juga: TNI Gadungan Ditembak, Pelaku Rudapaksa Wanita 51 Tahun, Diancam Dibunuh bila Tak Berikan Rp 50 Juta

Dia mengatakan bahwa tahun lalu ketika gelombang pertama Covid-19 melanda India, dia telah mengkremasi 18 jenazah sehari dengan rata-rata delapan hingga 10 jenazah sehari.

Tapi, Selasa pekan lalu, dia mengkremasi 78 jenazah hanya di satu lokasi.

“Tidak banyak yang bisa dilakukan. Hanya kita yang bisa menjaga diri kita sendiri,” ujarnya.

Baca juga: Lelaki yang Lecehkan Istri Korban KRI Nanggala 402 Minta Ampun Kena Cambuk Setelah Ditangkap

Penjagaan Perbatasan Aceh

Diberitakan Serambinews.com, Minggu (25/4/2021), karena Covid-19 makin mengkhawatirkan di India, kepolisian Aceh melakukan penjagaan ketat agar tidak adanya masuk warga India secara ilegal di Indonesia.

Kapolres Aceh Timur mengintruksikan satuan polisi perairan dan udara (Satpolairud), Sat Shabara, dan Polsek untuk melakukan partoli ke dermaga, dan pelabuhan sepanjang pesisir Aceh Timur.

Razia dilakukan menyusul informasi adanya warga Negara asing (WNA) dari India eksodus ke Indonesia atau memasuki Aceh melewati jalan tikus.

“Saat ini wabah pandemic Covid-19 di India terjadi lonjakan drastis dengan varian baru dan penularan lebih cepat.

Karena itu, tak menutup kemungkinan adanya warga India yang eksodus ke Indonesia, termasuk Aceh Timur, yang memiliki garis pantai yang sangat panjang,” ungkap Kapolres Aceh Timur, AKBP Eko Widiantoro SIK MH, dalam keterangan tertulis yang diterima Serambinews.com, Minggu (25/4/2021).

Untuk mengantisipasi masuk WNA dari India ke wilayah hukum Polres Aceh Timur, karena itu pihaknya, memerintahkan Satpolairud, Sat Sabhara, dan Polsek yang memiliki wilayah perairan untuk melaksanakan patroli secara intensif.

Baik siang maupun malam ke dermaga dermaga maupun di pelabuhan.

Kapolres juga mengajak masyarakat khususnya para nelayan agar berperan aktif dengan ikut memantau apabila ada WNA yang masuk ke Aceh Timur, melalui jalur laut agar segera dilaporkan ke aparat keamanan untuk penanganan lebih lanjut.

Patroli, jelas Kapolres, tidak hanya mencegah masuknya WNA ke Aceh Timur, tapi juga mencegah terjadinya tindak pidana kejahatan lain seperti penyelundupan barang terlarang seperti narkoba yang beberapa waktu lalu puluhan kilo narkoba jenis sabu-sabu diamankan tim BNN, dan Be Cukai merupakan narkoba yang dipasok dari luar negeri melalui jalur laut. 

Akhirnya Sule Tanggapi Emosi Keluarga Nathalie Holscher, Kini Muncul Pengakuan Sule soal Istri

T r ibunnews.com/ Rina Ayu// Tribun-Medan.com)

ARTIKEL LAIN TERKAIT Virus COrona

ARTIKEL LAIN TERKAIT India

ARTIKEL LAIN TERKAIT Varian baru covid-19

ARTIKEL LAIN TERKAIT WN India COvid

HEBOH INDIA, 10 WNI Terinfeksi Varian Baru Virus Corona B1617? Kemenkes Bilang Waspada

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved