Mengajar Pakai TikTok
Keren Nih, Guru yang Satu Ini Mengajar Siswa Lewat Aplikasi TikTok, Yuk Simak Kisahnya
Seorang guru di SMA Santa Maria punya cara unik dalam mengajar. Guru tersebut menggunakan aplikasi TikTok untuk menyampaikan mata pelajaran
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Array A Argus
Begitu pula dengan guru dari sekolah lain.
"Mungkin bukan saya pencetus pertama ini, tapi saya melihat peluang yang baik ada di sini. Bukan hanya pada siswa saja tetapi juga pada jenjang mahasiswa," katanya.
Menghadirkan inovatif dan kreatif dalam pembelajaran yang menyenangkan, Mardimpu Sihombing melihat prestasi belajar siswa dan siswi semakin meningkat bahkan memenangkan kegiatan olimpiade di tingkat Universitas.
Oleh karena itu, ia pun melihat motivasi yang kuat hadir pada siswa apabila para guru mampu menyeimbangkan dan mengkodusifkan pelajaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Baca juga: Guru Disdik Medan Komplain Disuruh Masuk Kerja Selama Ramadan, Bobby: Apa Guru Jago Kebal Corona
Tak hanya menjadikan TikTok sebagai media pembelajaran, Mardimpu Sihombing juga membuat sistem belajar menyenangkan melalui podcast, pembelajaran kolaborasi, dan menjadikan murid menjadi guru dalam lingkungannya.
Hal itu ia lakukan guna menunjang kreatifitas murid dan mendorong prestasi peserta didik dengan menghargai setiap bentuk perubahan dari murid.
"Itulah mengap setiap tugas yang saya berikan, pasti selalu saya upload di youtube saya, hal itu guna menghargai prestasi mereka baik dalam karakter dan pengembangan dirinya," tambahnya.
Bahkan beberapa minggu lalu, ia juga berkolaborasi dengan guru dan murid seperti yang dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim perihal Merdeka Belajar.
Maka dalam pelaksanaannya, Mardimpu membuat siswa menjadi guru.
Sehingga mulai dari mengajar, menilai, bertanya dan menjawab ia lakukan guna perubahan yang baik dalam pendidikan.
Ia juga mengungkapkan yang dilakukannya sama dengan prinsipnya filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yaitu pembelajaran berhamba pada anak.
"Artinya, kegiatan pembelajaran yang kita lakukan harus berpusat pada siswa sehingga melalui inovasi belajar ini siswa yang tidak pernah berbicara di pembelajaran secara langsung menjadi orang yang percaya diri melalui sistem belajar secara daring," ungkapnya.
Ia pun menyimpulkan bahwa pembelajaran tidak boleh berpusat kepada guru, karena siswa baginya adalah seorang yang cerdas dan pintar serta aset berharga.
Baca juga: Jeremy Siregar, Juara One Pride MMA Flyweight Ini Pilih Jadi Guru SD Usai Menyabet Kemenangan
"Aku juga belajar dari siswa untuk mengenal dan menggali pengalaman dan ilmu dari tingkah laku perbedaan karakter dan perbedaan latar belakang yang ada pada diri mereka itu,"
"Perbedaan latar belakang tersebut adalah kekayaan bagiku untuk menunjukkan bahwa aku adalah seorang guru," tegasnya.