Lihat Tumpukan Sampah saat Jogging di Hutan, Pria Ini Kaget Tahu Identitas Asli 'Sampah' Temuannya

TRIBUN-MEDAN.com – Sebagian orang, berjalan-jalan ke hutan memang adalah hal yang menyenangkan.

Apalagi udara segar di hutan bisa membuat tenang pikiran.

Beberapa orang menjadikan jalan-jalan atau pun jogging ke hutan sebagai aktivitas rutin.

Seperti orang-orang lanjut usia di beberapa kota di dunia.

Misalnya saja seperti Tommy Karlsson yang pergi ke hutan untuk berjalan-jalan dan menenangkan pikiran.

Namun siapa sangka, saat memungut sesuatu yang terlihat tidak berharga di hutan, Tommy ternyata malah menemukan harta karun.

Melansir dari 24H.com, saat berjalan-jalan di hutan, Tommy Karlsson menemukan sesuatu yang sekilas tampak seperti sampah.

Namun siapa yang menduga, ternyata benda yang dipikirnya sampah itu adalah harta yang tak ternilai harganya. 

Baca juga: GEGER Delegasi India Ketahuan Positif Covid-19, Peserta Pertemuan G7 di London Ketakutan 

Baca juga: Bus PT Barumun Dihentikan Polisi, Manajemen: Izin Pulangkan Para Sopir ke Kampung Masing-masing

Menurut Arkeo News, Karlsson bukanlah seorang pemburu harta karun tetapi hanya seorang penggila lari. 

Dia menemukan harta karun dari 50 barang antik perunggu yang berusia lebih dari 2.500 tahun pada bulan April saat jogging di hutan di Alingsås, Swedia. 

Penemuan ini mengejutkan Karlsson. 

“Saya berdiri di atas batu dan dari tempat saya berada saya melihat sesuatu yang tampak seperti sampah di lereng bukit.” Katanya.

“Saya kaget karena ini bukan tempat orang membuang sampah sembarangan atau membuang barang. Kemudian, saya melihat sesuatu yang terlihat seperti perhiasan tua. Ini sangat tua,” kata Karlsson.

Setelah itu, Karlsson segera memberi tahu pihak berwenang dan arkeolog tentang apa yang ditemukannya. 

Peneliti segera pergi ke hutan untuk mengecek. Pada akhirnya, mereka menyatakan bahwa Karlsson telah membuat penemuan yang luar biasa. 

Baca juga: Gubernur Sumut Terpaksa Telepon Ahok, Edy: Ahok Kenapa Kalian Naikkan BBM Karena Pergub Ku

Baca juga: Marah karena Diusir,Pria Ini Bunuh Istrinya dengan Brutal,Lalu Ngaku Covid-19 yang Buatnya Jadi Gila

Arkeolog percaya bahwa orang-orang kuno mengubur barang antik ini di tanah sebagai hadiah untuk dewa Norse. 

Permata yang indah adalah milik salah satu, atau mungkin beberapa wanita kaya.

"Sebagian besar artefak yang ditemukan terbuat dari perunggu kemungkinan besar milik wanita berstatus tinggi di Zaman Perunggu," kata Johan Ling, profesor arkeologi di Universitas Gothenburg.

Arkeolog Swedia mengungkapkan bahwa mereka sangat jarang menemukan artefak semacam itu di hutan. 

Pasalnya, suku-suku purba kerap mengubur sesaji semacam itu (kepada para dewa) di sungai atau rawa.

Tapi gudang barang antik yang baru ditemukan ini berada di lantai hutan, di samping bebatuan. 

Diperkirakan bahwa hewan di hutan mengganggu tanah di daerah ini, menyebabkan banyak artefak terungkap.

Menurut Profesor Ling, artefak yang baru digali ini mudah membuat orang salah mengira bahwa mereka dibuang. 

Baca juga: Tips Praktis Memasak Makanan Sahur, Nggak Perlu Bangun Kepagian

Baca juga: JAM Tayang Siaran Arsenal Vs Villareal & Prediksi Susunan Pemain, Odegaard Absen, Tak Live SCTV

Baca juga: Cara Masak Capcay Seenak Resto Chinese dan Cara Membuat Saus Rahasianya

Untungnya, bagaimanapun, Tommy Karlsson meninjau dan memberi tahu pihak berwenang dengan saksama. 

Jika tidak, mereka tidak akan mendapatkan penemuan arkeologi yang penting ini. 

Ini adalah salah satu penemuan Zaman Perunggu terbesar di Swedia, Ling menekankan.

“Barang antik yang digunakan untuk kecantikan seperti kalung, gelang, dan gelang kaki. Namun, ada juga barang seperti peniti yang digunakan untuk menghias dan memperbaiki pakaian,” tambah Ling.

Hukum Swedia menyatakan bahwa siapa pun yang menemukan barang antik harus memberi tahu polisi atau pihak berwenang setempat, karena barang tersebut dianggap milik negara. 

Dewan Warisan Nasional Swedia kemudian akan memutuskan apakah akan memberi penghargaan kepada penemunya atau tidak.  

Dalam hal ini, Karlsson mengatakan bahwa bonus itu sangat menyenangkan, tetapi tidak terlalu penting baginya.

"Sangat menyenangkan menjelajahi sejarah. Kami hanya tahu sedikit tentang era itu karena tidak ada sumber tertulis," kata Karlsson.  

(yui/tribun-medan.com)