Penyekapan Kekasih di Medan

Sungguh Getir, Rina Simanungkalit Kisahkan Kronologi Dirinya Disekap dan Dianiaya Kekasih Pakai Tang

Rina mengaku pada malam itu ia mengalami penyiksaan yang mengerikan, sekujur tubuhnya dipukul menggunakan obeng dan sebuah tang besi.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun-medan.com/ Fredy Santoso
Rina Simanungkalit (33), korban penyekapan kekasih saat berada di Mapolsek Medan Area pada Jumat (7/5/2021). (Tribun-medan.com/ Fredy Santoso) 

Sebagaimana penjelasan Maniur Poltak, dirinya yang melihat Rina pulang lalu menanyakan kepada Rina di mana telepon genggam miliknya dibawa.

Rina yang baru saja tiba menjelaskan kalau telepon genggam milik pacarnya itu baru saja ia gadai dengan harga Rp 600.000.

Selanjutnya Rina bilang jika Maniur ingin mendapatkan telepon genggamnya kembali maka harus membayar uang tebusan sebesar Rp 750 ribu.

Tak terima barangnya digadaikan, Maniur yang kesal lalu memukul kaki dan tangan Rina.

Tak sampai di situ, Maniur lalu mengambil rantai dan menggembok leher Rina lalu mengikatnya.

Berdasarkan hasil penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa rantai sepanjang satu meter dan gembok beserta anak kunci yang digunakan pelaku untuk mengikat Rina.

Di lokasi yang sama, Maniur mengaku tega menganiaya Rina karena kerap menjual barang-barang pribadi miliknya.

Kekesalan semakin memuncak karena handphone yang baru saja dibelinya justru dijual oleh kekasihnya tersebut.

Namun ia mengaku tega merantai Rina agar kekasihnya itu tidak kabur saat akan diajak menebus hp yan digadaikannya.

"Selalu. Asal saya tidur barang-barang saya dibawa lalu dijual. Setelah uangnya habis dia datang. Terakhir karena baru saya beli itu hp. Asal mau ditebus selalu pergi. Saya rantai supaya pagi-pagi kami bisa menebusnya sama-sama," tutupnya.

(Cr25/ Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved