Krisis Covid-19 di Negaranya, India Terapkan Metode Vaksin yang Aneh dan Jadi Sorotan Dunia
Krisis Covid-19 di negaranya membuat India mau tidak mau harus memvaksin banyak orang dalam waktu yang cepat.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Krisis Covid-19 di negaranya membuat India mau tidak mau harus memvaksin banyak orang dalam waktu yang cepat.
Hal ini membuat mereka menerapkan model vaksin yang sangat aneh.
India meluncurkan model vaksinasi khusus yang memungkinkan orang untuk tetapi duduk di dalam mobil mereka dan mendapatkan vaksin.
Melansir dari 24H.com, model vaksin yang mereka terapkan diberi nama Quick Inject in The Car atau Vaksinasi Drivethru.
Baca juga: Mulan Jameela Bukan Istri Kedua Ahmad Dhani,Mantan Suami Maia Estianty Bilang Sendiri pada Orang Ini
Baca juga: Tingkat Pelayanan Air Bersih, Dirut PDAM Segera Bangun Boster
Baca juga: Mantan Jubir KPK Johan Budi Terkejut, 75 Pegawai KPK Jangan Diberhentikan, Yudi Curiga Internal KPK

Hal ini merupakan salah satu langkah baru yang diambil pemerintah India di tengah wabah Covid-19 yang parah per hari.
Jumlah kasus Covid-19 di negara itu terus memecahkan rekor setiap harinya.
India disebut melakukan model vaksinasi khusus yang memungkinkan orang untuk mendapatkan vaksin secepatnya.
Upaya vaksinasi yang dilakukan oleh India inipun kemudian disorot dunia karena pertama kali dilakukan.
Baca juga: Gubernur Edy Sebut Dua Nama Calon Direktur Utama Bank Sumut, Berikut Orangnya
Baca juga: PEMERINTAH TERKESAN INKONSISTEN, Kendaraan Bebas Melintas di Area Penyekatan Mudik pada Malam Hari
Baca juga: Anaknya Teriak Tengah Malam, saat Diperiksa, Pasutri Ini Panik Lihat Anaknya Nyaris Mati di Kamar
Fasilitas pertama yang menawarkan injeksi ini baru dibuka pada 6 Mei di Mumbai, menurut situs berita NowThis.
Model injeksi cepat akan membantu pemerintah India mempercepat tujuan rencana vaksinasi, segera.
Untuk mencapai tujuan vaksinasi sekitar 300 juta orang.
Yaitu setara dengan seluruh populasi AS, dari total populasi 1,3 miliar di negara ini pada akhirnya Juni mendatang.
Semua biaya imunisasi untuk petugas kesehatan dan staf garis depan akan ditanggung oleh pemerintah pusat.

India menerapkan dua vaksin yang dilisensikan untuk penggunaan darurat oleh Drug Administration of India.
Dua vaksin yang digunakan India adalah, Covaxin oleh Bharat Biotech (India) dan Covishield of Oxford / AstraZeneca (Inggris).
Berdasarkan peraturan perizinan darurat, vaksin Covid-19 di atas hanya ditujukan untuk orang yang berusia di atas 18 tahun.
Kedua suntikan harus berjarak setidaknya 14 hari.
Baca juga: INILAH Babi Panggang Ambawang yang Dipromosikan Presiden Jokowi, Kuliner Sedap Pesaing BPK
Baca juga: Akhirnya Terungkap Perusahaan Luar Membiayai Junta Militer Myanmar, Pantas Saja Rakyatnya Digebuki
Baca juga: 200 Orang Jadi Korban Luka dalam Bentrokan Warga Palestina dan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa

Suntikan kedua harus menggunakan vaksin yang sama seperti yang pertama.
Terkait perkembangan terkini situasi Covid-19 di India, hingga saat ini negara terpadat kedua di dunia itu mencatatkan 21,1 juta kasus dan lebih dari 230 ribu kematian.
Kemarin Kamis saja, jumlah infeksi baru dalam sehari melebihi 400.000 kasus untuk pertama kalinya.
(yui/tribun-medan.com)