Israel Bunuh 4 Tokoh Otak Pengembang Roket Hamas yang Berhasil Tembus Iron Dome
Zabda yang menyandang gelar PhD di bidang teknik mesin dengan spesialisasi di bidang aerodinamika, tokoh utama yang membuat roket Hamas berkembang.
TRIBUN-MEDAN.COM - Saat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1442, 13 Mei 2021, Israel dan Hamas saling balas membalas serangan satu sama lain.
Kamis, 13 Mei 2021, Hamas menembakkan roket ke kota-kota Israel termasuk ke Utara Israel, Galilea.
Serangan ini merupakan balasan setelah Israel membunuh empat tokoh senior Hamas yang merupakan otak pengembangan roket Hamas yang berhasil menembus pertahanan udara Iron Dome.
Dilaporkan satu roket mengenai rumah Rishon Lezion dan satu lagi di Petah Tikva.
Lima orang dirawat karena luka ringan di Petah Tikva.
Jumlah korban di kedua pihak juga meningkat.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas secara keseluruhan setidaknya 65 orang, termasuk 16 anak-anak.
Sedikitnya 365 orang terluka.

Sedangkan di Israel yang dihujani 1.200 roket (sebagian besar dihancurkan Iron Dome) menjadi tujuh orang.
Yakni Leah Yom Tov (63), Khalil Awad (52) dan putrinya Nadin (16), Soumya Santosh (30), Nella Gurevitz (80-an) tentara Israel Omer Tabib (21) dan bocah 5 tahun, Ido Avigal, terkena pecahan roket yang menembus jendela kamar perlindungan di Sderot.
Selain itu sekitar 100 orang Israel juga terluka.
Staf Sersan Omer Tabib (21) tewas dan tiga rekannya terluka setelah Hamas menembakkan peluru kendali anti-tank (ATGM) Kornet ke jip yang dikendarai tentara Israel ini, di Kibbutz Netiv Haasara pada Rabu pagi.

Serangan udara Israel membunuh komandan utama Hamas otak serangan roket ke Israel, dianggap dekat pada kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif.
Serangan roket Hamas mengejutkan Israel karena dari seribuan roket yang ditembakkan, beberapa di antaranya mengenai permukinan yang menimbulkan korban jiwa di pihak Israel.

Komandan Hamas tewas dalam serangan Rabu pagi adalah Bassem Issa, kepala Brigade Kota Gaza sejak 2017 dan kepala jaringan siber kelompok itu dan proyek peningkatan rudal Jamaa Tahla.