Longsor dan Banjir Parapat
BREAKING NEWS Ephorus HKBP Pdt Robinson Menentang Keras Pengubahan Hutan jadi Lahan Eucalyptus
Setelah longsor dan banjir menerjang Kota Turis Parapat, Ephorus HKBP Pendeta Robinson Butar-butar angkat bicara.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Randy P.F Hutagaol
Apalagi Danau Toba kini telah dijadikan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Pendeta Robinson berharap, pembangunan di Danau Toba membawa perbaikan bagikesejahteraan bagi rakyat.
Lebih lanjut, pemerintah pusat dan daerah perlu mengkaji kebijakan yang lebih spesifik untuk
menghentikan laju deforestasi.
Memberi sanksi tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada setiap pihak yang merusak alam, serta mengembalikan fungsi hutan di sekitar Danau Toba sebagai hutan alam untuk menyangga kelestarian dan keindalahan Danau Toba, flora dan fauna, serta kesejahteraan masyarakat.
"HKBP berkomitmen untuk menolong korbam bencana alam. HKBP juga siap bekerjasama dengan
pemerintah pusat dan daerah untuk menjadi mitra menjaga lingkungan hidup dan hutan, sekaligus
mendorong dan mengapresiasi program reboisasi yang ranah lingkungan, terencana, dan konsisten.
Kiranya Tuhan menguatkan kita utuk selalu menjaga kelestarian alam yang Dia ciptakan," kata Pdt Robinson.
Banjir Menerjang Parapat
Diketahui sebelumnya, Pusat Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun diterjang banjir, Kamis (13/5/2021) sore.
TONTON VIDEO BERKAIT
Menurut keterangan warga yang dihubungi Tribun Medan bernama Margareth boru Manik, banjir tersebut mulai terjadi sejak pukul 15.30 WIB setelah hujan deras.
BERITA LANJUTAN TERKAIT BANJIR PARAPAT
==> Jalinsum Siantar Parapat Tertutup Longsor setelah Banjir Bandang Parapat, Lalu Lintas Lumpuh

"Tadi setelah hujan, langsung terjadi banjir besar,"ujar Margareth.
Banjir tersebut berasal dari Bukit Bangun Dolok Parapat.

Sungai kecil yang tepat bermuara ke Danau Toba tersebut tak mampu menampung volume air.
Air pun melewati jembatan dan membanjiri Jalan Sisingamangaraja Parapat.
