Puasa Syawal
Duluan Mana Puasa Syawal 6 Hari atau Puasa Qadha? Simak Penjelasannya Berikut Ini
Dengan berakhirnya bulan Ramadan 1442 Hijriah, berarti umat Islam juga tak lagi menjalankan ibadah puasa wajib dan tak lagi mendapat kemuliaannya.
TRIBUN-MEDAN.com - Puasa Syawal atau Puasa Qadha, mana yang harus didahulukan? Simak penjelasan dari Ustaz Ammi Nur Baits berikut!
Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal 1442 Hijriah merupakan akhir dari bulan Ramadan.
Dengan berakhirnya bulan Ramadan 1442 Hijriah, berarti umat Islam juga tak lagi menjalankan ibadah puasa wajib dan tak lagi mendapat kemuliaannya.
Namun meski tak lagi menjalankan puasa Ramadan, umat Islam masih bisa melakukan puasa lain yang sifatnya sunnah, yakni puasa Syawal.
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dapat ditunaikan selama enam hari di bulan Syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang sangat danjurkan dan memiliki banyak keutamaan.
Baca juga: Puasa Mampu Menambah Daya Fokus, Olahraga Sore Mempercepat Pembakaran Lemak
"Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim).
Sebagian besar umat Islam tentu memiliki keinginan untuk segera melaksanakan puasa Syawal tersebut.
Tak terkecuali muslim yang memiliki tanggungan untuk mengqadha atau membayar utang puasa Ramadan.
Lalu, bolehkah kita mendahulukan puasa Syawal daripada mengqadha utang puasa Ramadan?
Baca juga: 10 Resep Sayur dan Sop Bening Sederhana Untuk Menu Berbuka Puasa
Berikut jawaban dari Ustaz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasi Syariah.
Pertama, terkait dengan puasa wajib Ramadan, puasa sunah ada dua:
Puasa sunah yang berkaitan dengan puasa Ramadan. Contoh puasa sunah semacam ini adalah puasa sunah Syawal. Berdasarkan hadis,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ