KKB Papua

Pentolan KKB Papua Lekagak Telenggen Kabur saat Markasnya Diserbu Pasukan TNI-Polri

Personel Satgas Nemangkawi terus mengejar para anggota KKB tersebut. Pengejaran dilakukan dengan kewaspadaan tinggi.

dok. TPNPB - OPM
Lekagak Telenggen - Pentolan KKB Papua Lekagak Telenggen Kabur saat Markasnya Diserbu Pasukan TNI-Polri 

Jasad almarhum Praka Alif Nur Angkotasan dibawa ke Desa Pelau dari Ambon dengan menggunakan kapal milik Polairud Polda Maluku.

Istri korban Dalimahu Talaohu dan sejumlah keluarga dekat ikut mendampingi jasad almarhum saat dibawa menyeberangi lautan.

Selain itu, puluhan anggota TNI dari kesatuan Yonif 733 Masariku juga ikut dalam rombongan pengantar jasad almarhum.

Saat kapal akan sandar di pelabuhan di desa itu, ratusan warga dan anggota keluarga yang telah menunggu kedatangan almarhum seketika menangis histeris.

Kondisi semakin mengharu biru saat istri almarhum yang terus menangis turun dari atas kapal sambil memeluk foto almarhum dengan erat berjalan dengan ditenteng sejumlah saudaranya menuju ke perkampungan.

Baca juga: KKB Tebar Ancaman Jika PBB Acuhkan Permintaan Mereka: Seperti yang Telah Terjadi 60 Tahun!

Dalimahu Talaohu, istri Praka Alif Nur Angkotasan (Baju biru) terus menangis saat mengikuti proses pemakaman suaminya di Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis sore (20/5/2021).
Dalimahu Talaohu, istri Praka Alif Nur Angkotasan (Baju biru) terus menangis saat mengikuti proses pemakaman suaminya di Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis sore (20/5/2021). (Rusman Angkotasan via Kompas.com)

Warga yang menyaksikan kejadian itu pun tak kuasa menahan tangis hingga ada yang sampai histeris.

Suasana semakin sedih saat peti jenazah yang ditanduk sejumlah personel TNI dibawa dari rumah duka menuju lokasi pemakaman.

Istri almarhum dan anggota keluarga pun tak mampu menahan tangis saat jasad almarhum dimasukan ke liang lahat.

Rusman Angkotasan, salah satu keluarga almarhum mengakui keluarga sangat merasa kehilangan atas berpulangnya almarhum untuk selama-lamanya.

“Kami semua sangat merasa kehilangan atas meninggalnya almarhum,” kata Rusman, kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon selulernya, Kamis sore.

Ia mengatakan, proses pemakaman berlangsung dalam suasana penuh kesedihan karena keluarga tidak pernah menyangka kejadian itu akan menimpa almarhum.

Baca juga: Malam-malam TNI-Polri Baku Tembak Dengan KKB, Praka Rafles Masih Sadar Tertembak di Lutut

“Istri almarhum menangis, keluarga besar menangis dan semua warga menangis karena tidak pernah menyangka kejadian ini akan terjadi,” ucap dia.

Sekretaris Desa Pelauw, Ali Latuconsina yang menyampaikan sambutan mewakili keluarga dan pemerintah desa saat acara pemakaman juga menyampaikan rasa duka mendalam seluruh warga desa atas berpulangnya almarhum ke haribaan Tuhan.

“Kami atas nama pemerintah desa dan keluarga merasa sangat kehilangan atas berpulangnya putra terbaik di desa ini, semoga Allah SWT menerima amal baik almarhum semasa hidupnya dan mengampuni segala dosanya,” kata Ali.

Proses pemakaman jenazah almarhum sendiri berlangsung secara militer di tempat pemakaman umum desa setempat pukul 17.00 WIT.

Baca juga: Kronologi 2 Anggota TNI Gugur Diserang 20 Orang Diduga KKB, Dikeroyok hingga Senjatanya Dirampas

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved