KKB Papua
Mengemuka 2 Sosok Jenderal di Balik Suksesnya Satgas Nemangkawi Tumpas Lekagak Telenggen dan KKB
Brigjen Roycke Harry Langie bersama Kepala Operasi Nemangkawi TNI Brigjen TNI Tri Budi Utomo harus memimpin anak buah di lapangan guna menumpas habis
TRIBUN-MEDAN.com - Ini sosok 2 jenderal TNI Polri yang menjadi kunci sukses operasi Nemangkawi dalam menumpas Lekagak Telenggen dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Perbuatan onar yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) atau KKB Papua sudah dianggap melewati batas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dengan geram, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tak memberikan tempat untuk kelompok separatis di Tanah Air.
"Saya tegaskan tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air," ujar Jokowi dalam keterangan pers secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, pada Senin 26 April 2021.
Jokowi merespon dengan tegas menyusul aksi-aksi kriminal yang dilakukan TPNPB OPM atau KKB Papua sejak awal akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 di Kabupaten Intan Jaya dan Puncak.
Baca juga: PASUKAN SETAN Belum Turun, Lekagak Telenggen Sudah Terjepit, 1 Anggota KKB Ditangkap Hidup-hidup
Sejak itu, pemerintah Jokowi memasukan TPNPB OPM atau KKB Papua ke dalam organisasi teroris, yang harus ditumpas dari Tanah Air.
KKB Papua diketahui gemar membakar bangunan sekolah, rumah warga, perumahan guru, memeras hingga menembak aparat TNI-Polri. TPNPB OPM juga tega menghabisi nyawa warga sipil.
Korban pun berjatuhan, mulai dari pekerja tambang, pelajar SMA, guru-guru non Papua, tukang ojek dibunuh secara sadis.
Tukang bubur di Intan Jaya juga ikut dianiaya, beruntung nyawanya masih dapat tertolong.
Teror yang dilancarkan kelompok teroris ini tidak hanya membuat masyarakat yang datang dari luar Papua ketatukan, tetapi orang asli Papua juga ikut takut.
Baca juga: Akhirnya Anggota KKB Papua yang Menembak Almarhum Letda (Inf) Amran Blegur Ditangkap hidup-hidup
Pemerintah telah meningkatkan intensitas pergerakan satuan tugas Nemangkawi di wilayah Papua, khususnya Kabupaten Puncak.
Satuan tugas Nemangkawi merupakan operasi gabungan personel TNI Polri yang bertugas untuk menumpas TPNPB OPM atau KKB Papua.

Satgas Nemangkawi yang terdiri dari tim gabungan TNI-Polri. Tim itu dibentuk untuk mengamankan Papua dari teroris Papua yang kerap beraksi di wilayah Papua.
Titik keberhasilan dalam setiap tugas lapangan ialah kuatnya kerjasama antara TNI-Polri yakni dengan mensinergikan komunikasi dan kolaborasi yang dibarengi oleh evaluasi bersama setiap kegiatan yang telah dilakukan.
Di balik kinerja Satgas Nemangkawi sendiri saat ini dipimpin sosok jenderal bintang satu Brigjen Pol Roycke Harry Langie sebagai Kepala Operasi Nemangkawi Polri sejak 2020 hingga saat ini.
Brigjen Roycke Harry Langie bersama Kepala Operasi Nemangkawi TNI Brigjen TNI Tri Budi Utomo harus memimpin anak buah di lapangan guna menumpas habis KKB di Papua.
Kedua jenderal ini merupakan kerja sama apik dari pemimpin yang berprestasi.
Baca juga: Derita Gadis SMP Punya 3 Kawan Pria Geng Motor, Disetubuhi dan Digilir Lalu Mengadu ke Bibi

Brigjen Pol Roycke Harry Langie diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Kapolda Bali dan saat ini sebagai seorang Perwira Tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menjabat sebagai Anjak Utama Bidang Pidum Bareskrim Polri sejak 18 Februari 2021.
Roycke sekaligus merangkap sebagai Kepala Operasi Nemangkawi perwakilan Kepolisian Negara Republik Indonesia/Kaops Nemangkawi Polri.
Jenderal polisi bintang satu ini sebagian besar tugasnya sebagai reserse, di antaranya menjabat Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Indramayu (1995).
Lalu, Kepala Unit Reserse Mobile Direktorat Reserse Kepolisian Daerah Jawa Barat/Kanit Resmob Ditserse Polda Jabar (1999), Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya/Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2018).
Terakhir, Kepala Biro Pengawasan Penyidikan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia/Karowassidik Bareskrim Polri (2019).
Kepemipinan pria kelahiran 24 November 1970 bersama Kepala Operasi Nemangkawi TNI Brigjen TNI Tri Budi Utomo setidaknya telah menghasilkan catatan prestasi keberhasilan dalam memberikanperlindungan masyarakat, maupun pemberantasan kelompok kriminal teroris bersenjata.
Baca juga: Hati Ratu Rizky Nabila Hancur, Sudah Bayinya tak Diakui Suami, Kini Air Susunya Dibilang Beracun

Dalam sebuah postingan viral akun @Divisi Humas Polri Brigjen Roycke menunjukan kecintaannya bagi Papua.
'Papua di Hati, NKRI Sampai Mati'. Semboyan ini sebagai wujud diri Brigjen Roycke untuk senantiasa ingin meletakkan Papua dihatinya.
'Bekerja Sepenuh Hati', itulah bagian dari ketulusan Brigjen Roycke dalam melakukan pekerjaannya di Papua, yang tidak hanya sebatas ucapan, namun dibuktikannya dengan melakukan yang terbaik di Papua dari dalam hatinya.
'NKRI Sampai Mati', karena Brigjen Roycke menegaskan bahwa Papua adalah bagian Indonesia yang perlu dijaga dari gangguan kelompok kriminal teroris bersenjata, maupun pihak-pihak yang menginginkan Papua lepas dari Indonesia.
"Adaqium Salus Populi Supreme Lex Esto"
(Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi)
"Saya genggam dengan penuh rasa cinta dan tanggungjawab untuk menjaga Papua Karena Papua adalah Indonesia Sa Papua Sa Indonesia," kata Brigjen Polisi Roycke Harry Langie.
Sementara dari TNI, Brigjen TNI Tri Budi Utomo, adalah prajurit Kopassus yang sebelumnya merupakan pengawal Presiden Joko Widodo, yakni sebagai Komandan Grup A Paspampres pada 2019 lalu.
Baca juga: Ayah Mana yang Tidak Histeris, Jenazah Bayinya Berubah Jadi Bangkai Tikus, Ini Kata Rumah Sakit

Selepas dari Paspampres, Tri menjabat Komandan Korem 052/Wijayakrama dan sejak 27 Agustus 2020 mengemban amanat sebagai Wadanjen Kopassus.
Tri sekaligus tercatat sebagai jenderal bintang satu pertama dari abituren (lulusan) Akademi Militer 1994.
Tri adalah perwira baret merah yang lama bertugas di jajaran Satuan 81/Kopassus. Ini merupakan unit paling elite di Kopassus, bahkan termasuk pasukan terhebat di dunia.
Lazimnya, sosok yang menempati satuan ini merupakan prajurit terbaik. Selama dua tahun Tri menjabat sebagai komandan. Selanjutnya dia dipromosikan sebagai Asisten Personel Danjen Kopassus (2017-2019).
Kariernya semakin melesat saat dia ditunjuk sebagai Komandan Grup A Paspampres. Tri ketika itu menggantikan Kolonel Inf Mohamad Hasan, seniornya di Kopassus. Menariknya, Tri kini menjadi pendamping Hasan.
Seperti diketahui berdasarkan mutasi teranyar tersebut, Brigjen TNI Mohamad Hasan dipercaya Panglima TNI untuk menjabat Danjen Kopassus.
Di bawah komando 2 jenderal itulah, setidaknya telah memberi catatan prestasi keberhasilan dalam memberikan perlindungan masyarakat maupun pemberantasan teroris Papua.
Baca juga: Seungha Kpop Main Film Syur, Ternyata Ini Artis Cantik Pemain Film Dewasa Paling Berani di Korsel

Mereka mampu menguatkan sinergitas TNI-Polri dalam memberangus kelompok teroris itu. Dalam perjalanannya, sudah ditangkap 105 orang KKB maupun kelompok pendukung kelompok itu.
Tahun 2020 tepatnya 16 Agustus, Hengky Wamang yang merupakan Panglima Kodap III, Kabupaten Mimika tewas setelah pasukan TNI-Polri menyerbu markas mereka di wilayah Kali Kopi.
Kemudian, 28 Februari 2021, Komandan Peleton Kodap III Feri Elas tewas setelah terlibat kontak senjata dengan pasukan TNI-Polri di hutan Mile 51 wilayah PT Freeport Indonesia.
Pada 19 April 2021, Paniel Kogoya ditangkap di Nabire. Paniel merupakan pembeli atau pencari senjata untuk kelompok kriminal teroris bersenjata Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.
Otak kerusuhan Papua pada bulan September 2019 lalu, Victor Yeimo juga berhasil ditangkap. Victor ditangkap di Distrik Abepura, Kota Jayapura, pada 9 Mei 2021.
Pada 13 Mei 2021, Wendis Wenimbo ajudan kelompok teroris Lesmin Waker tewas diterjang timah panas di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Puncak.
Selanjutnya, dua anggota kelompok kriminal teroris bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen juga tewas setelah terlibat kontak senjata dengan pasukan TNI Polri di Kampung Mayuberi, pada 16 Mei 2021.
Baca juga: Kisah Doni Monardo Bersama Kopassus, Denjaka dan Kopaska 9 Tahun Hancurkan Bajak Laut Somalia

Penegakan hukum siber Nemangkawi juga telah menangkap 5 tersangka ujaran kebencian yang menyebar hoax genosida ras Papua melalui media sosial.
Bahkan, melalui pendekatan kemanusiaan, 21 anggota Negara Republik Federal Papua Barat ( NRFPB) kembali berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam penegakan hukum, keberhasilan Satgas Nemangkawi TNI-Polri adalah kemampuan melokalisir daerah teroris pada zona mini (Mimika, Intan Jaya, Nduga, Ilaga).
Tidak hanya pendekatan penegakan hukum, Brigjen Roycke juga telah berhasil melakukan upaya soft aproach kepada masyarakat melalui pembinaan Binmas Noken Nemangkawi yang begitu banyak di terima masyarakat asli orang Papua.
"Binmas Noken Nemangkawi hadir melalui berbagai kegiatan, di antaranya program Pembagian Baksos, trauma healing khususnya bagi anak-anak, Polisi Pi Ajar memberikan bantuan bibit ternak, memberikan cara beternak dan berkebun yang baik kepada peternak maupun petani orang asli Papua. Pendampingan dan pemberian pupuk serta bibit diberikan pula," ujar Brigjen Roycke.
Kinerja Satgas Nemangkawi juga telah mendatangkan dampak positif, suport dan apresiasi, utamanya perihal penegakan hukum dari masyarakat.
Baca juga: Celine Evangelista Pamer saat Hapus Foto di Dada, Istri Stefan William Sentil Nikita Mirzani

Salah satu pengakuan tokoh adat dan selaku Kepala Desa Kampung Sapalek, Sakarias Yelipele, memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada kinerja aparat gabungan TNI-Polri dalam menjaga keamanan di kota Wamena terutama di kampung Sapalek.
"Keamanan warga terjaga dan terjamin berkat kehadiran anggota TNI-Polri di tengah masyarakat di tanah Papua,"cungkap Sakarias Yelipele.
Dia berharap, dengan hadirnya TNI-Polri dalam menjaga tanah Papua tetap senantiasa aman dan kondusif sehingga warga nyaman beraktivitas.
Salah satu anak muda di Wamena, Ali Kabiay memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada TNI-Polri yang telah menjaga keamanan Papua, dan mensejahterahkan masyarakat Papua melalui Operasi Nemangkawi.
"Terima Kasih kepada Satgas Nemangkawi dibawah kepemimpinan Brigjen Pol Roycke dan Brigjen TNI Tri Budi Utomo yang telah mencapai berbagai keberhasilan operasinya untuk menjaga keamanan dan kedamaian Papua," kata Ali.
"Sebagai anak muda Papua saya sangat apresiasi dan bangga dengan keberadaan Satuan Tugas Operasi Nemangkawi," tambah Ali sembari mengucapkan selamat untuk kedua Jendral TNI-Polri tersebut.
Baca juga: Adik Syekh Ali Jaber Sebut Negara Ini Paling Peduli Palestina, 3 Hari Rp 95 Miliar Terkumpul

Sementara itu, Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy mengakui, masyarakat di pelosok kampung sangat senang dengan kehadiran aparat TNI-Polri karena sangat dilindungi dalam beraktivitas keseharian.
"Aparat keamanan hadir di tengah warga untuk memberikan rasa aman, melindungi dan mengayomi masyarakat,"ungkap Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy.
Pelaksanaan operasi penegakkan hukum kepada KKB di Papua harus didukung semua elemen warga Nusantara mengingat tindak kekerasan dilakukan kelompok kriminal bersenjata Papua sudah diluar batas kemanusiaan karena telah menembak warga sipil yang tidak berdosa.
Serta gerombolan KKB juga telah melakukan fasilitas umum milik pemerintah seperti membakar gedung sekolah di Kabupaten Puncak. Dan, masih banyak lagi kejahatan lain yang dilakukan KKB.
(*/ Tribun-Medan.com)
Sumber: Fotokita