JENDERAL yang Tegas pada Habib Rizieq Shihab, Kini Dipromosikan jadi Pangkostrad TNI AD

Mutasi terbaru Mabes TNI bergulir setelah Presiden Jokowi melantik Letjen Ganip Warsito jadi Kepala BNPB menggantikan Letjen Doni Monardo yang pensiu

Editor: Tariden Turnip
Website Kodam Jaya.
JENDERAL yang Tegas pada Habib Rizieq Shihab, Kini Dipromosikan jadi Pangkostrad TNI AD . Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman 

TRIBUN-MEDAN.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memutasi 80 perwira tinggi TNI melalui Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021 tanggal 25 Mei 2021.

Mutasi terbaru Mabes TNI bergulir setelah Presiden Jokowi melantik Letjen Ganip Warsito jadi Kepala BPBN menggantikan Letjen Doni Monardo yang pensiun 1 Juni 2021.

Jabatan Kasum TNI yang sebelumnya diemban Letjen Ganip Warsito akan diisi Letjen Eko Margiyono yang sebelumnya menjabat Panglima Kostrad (Pangkostrad).

Sedangkan Mayjen Dudung Abdurachman yang sebelumnya menjabat Pangdam Jaya dipromosikan menjadi Pangkostrad. Artinya Mayjen Dudung Abdurachman akan menyandang pangkat bintang tiga atau letjen.

Jabatan Pangdam Jaya akan diemban Mayjen TNI Mulyo Aji yang sebelumnya menjabat Aspers Kasad.

Daftar lengkap mutasi 80 pati TNI ini bisa dibaca di akhir artikel ini.

Letjen TNI Doni Monardo memasuki pensiun. Ia pun digantikan oleh Letjen TNI Ganip Warsito menjadi Kepala BNPB.
Letjen TNI Doni Monardo memasuki pensiun. Ia pun digantikan oleh Letjen TNI Ganip Warsito menjadi Kepala BNPB. (ISTIMEWA)

Sosok Dudung Abdurachman

Yang menarik adalah promosi Mayjen Dudung Abdurachman yang sebentar lagi menjabat Pangkostrad TNI AD.

Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 19 November 1965.

Kariernya menjadi Pangdam Jaya tak mudah.

Dia adalah sosok from zero to hero.

Dikutip dari tayangan YouTube KompasTV pada 27 Juni 2020, masa muda Dudung dikenal penuh perjuangan.

Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) TNI yang bertugas di Bekangdam (Perbekalan dan Angkutan Kodam) Kodam III Siliwangi, tetapi meninggal dunia saat Dudung masih SMP.

Sejak saat itulah, Dudung Abdurachman harus membantu ibunya bekerja untuk membesarkan dia dan tujuh saudaranya.

Dudung Abdurachman tak malu untuk berjualan kue di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat, bahkan juga menjadi loper koran.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling (jualan kue) di asrama (TNI). Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu, terutama Kompas, saya paling senang tajuk rencana Kompas," ujar Dudung Abdurachman.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved