Cerita Gadis 14 Tahun Ketagihan Berhubungan Intim, Tanpa Imbalan Sudah Ditiduri 25 Pria

Di umurnya yang masih belia, siswi yang masih duduk di bangku SMP itu sudah ketagihan hubungan badan.

ilustrasi/reuters
Ilustrasi Gadis ABG Ketagihan Berhubungan Intim - Cerita Gadis 14 Tahun Ketagihan Berhubungan Intim, Tanpa Imbalan Sudah Ditiduri 25 Pria 

Anda punya banyak pasangan seksual

Dalam kasus yang ekstrim, Anda terlibat kegiatan kriminal berbau seks, termasuk menguntit, memperkosa, atau bahkan melakukan seks inses.

Apa yang menjadi penyebab seseorang kecanduan seks?

Banyak para pecandu seks yang mengatakan bahwa mereka terbentuk akibat adanya beberapa bentuk pelecehan atau diabaikan saat masih anak-anak. Seiring berjalannya waktu, mereka menganggap diri mereka sudah kehilangan arah atau rusak.

Selain itu, bawaan genetika juga bisa memengaruhi penyebab seseorang menjadi pencandu seks.

Misalkan, orang tua mereka mungkin telah melakukan hubungan seks dengan pecandu atau mungkin pernah menjadi pecandu seks dahulunya.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan menjadi penyebab. Adanya stress dan rasa sakit emosional juga memicu perilaku seksual kompulsif.

Ilustrasi berhubungan intim
Ilustrasi berhubungan intim (Vemale.com)

Terapi untuk menyembuhkan kecanduan seks

Jika seseorang menderita hiperseksualitas alias kecanduan seks, ia memerlukan konseling di bidang kecanduan.

Kecanduan seks ini merupakan satu situasi jelas di mana seseorang butuh bantuan terapis, komunitas untuk berbagi, dan bahkan buku motivasi untuk sembuh.

Pada akhirnya, tidak ada orang lain yang bisa membuat pecandu seks sembuh, tapi hanya dirinya sendirilah yang bisa mendorong dan bertindak untuk sembuh.

Ada beberapa pilihan pengobatan untuk orang yang kecanduan seks, antara lain seperti berikut ini:

Terapi individu

Anda harus meluangkan waktu sekitar 30-60 menit dengan terapis kesehatan mental. Di sini, Anda dan terapis akan fokus pada perilaku seksual Anda yang kompulsif serta gangguan yang terjadi bersamaan.

Cognitive-Behavioral Therapy (CBT)

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved