Polemik Pegawai KPK Dipecat
CERITA Pegawai KPK Sudah Tes Wawasan Kebangsaan di Kopassus, Dididik Selama 48 Hari
pegawai KPK lakukan adalah baris-berbaris, bernyanyi lagu nasional, lalu menerima materi anti korupsi dan menerima materi materi wawasan kebangsaan
TRIBUN-MEDAN.com -
Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah pernah menjalani pendidikan bela negara berupa tes wawasan Kebangsaan selama 48 hari di Pusdik Kopassus.
Pemberi dan pelatih materi Wawasan Kebangsaan adalah Kopassus.
Hal itu disampaikan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tri Artining Putri dalam diskusi daring bertajuk: “Mengurai Kontyroversi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), seperti disiarkan langsung dari Channel YouTube Sahabat ICW, Minggu (30/5/2021).
• BERITA NOVEL BASWEDAN - 590 Pegawai KPK Dukung Perjuangan Novel Cs, Minta Tunda Lantik ASN KPK
Tahap di Pusdik Kopassus, kata dia, bagian dari beberapa tahapan seleksi yang harus dijalani Pegawai KPK.
“Pegawai KPK adalah pegawai yang masuk KPK yang sudah melalui seleksi beberapa tahap dan sudah menjalani pendidikan bela negara yang kami jalani tidak main-main ada 48 hari di Pusdikpassus Batujajar,” ujar Putri.
“Kami dididik oleh Komando Pasukan Khusus. Semuanya berbaret merah waktu itu ,saya juga menjalani selama 48 hari,” ucapnya.
Selama 48 hari itu, lanjut dia, pegawai KPK dikarantina tanpa telepon genggam, tanpa akses ke media, tanpa akses dunia luar.
Selama di Pusdik Kopassus, imbuh dia, pegawai KPK lakukan adalah baris-berbaris, bernyanyi lagu nasional, lalu menerima materi anti korupsi dan menerima materi materi wawasan kebangsaan.
• Sajian Kopi Khas Lokal di Filosofi Kopi Flagship, Ada Spot foto Instagramable & Merchandise Kekinian
“Ada satu hal yang saya alami di sana pertama kalinya saya menyanyikan lagu Indonesia Raya menangis ya di sana itu,” tuturnya.
Pelatih-pelatih di Pusdik Kopassus, dia menjelaskan tidak mendoktrin, tidak berceramah banyak hal tentang wawasan kebangsaan.
“Tetapi entah kenapa memang, selama 48 hari itu berpengaruh sekali kepada psikologi kami. Mungkin karena memang komunikasinya, akhirnya sama teman seangkatan saja. Jadi kami hanya berkomunikasi dengan angkatan kami dan pelatih-pelatih Kopassus yang berbaret merah selama 48 hari,” kisahnya.
“Dan kami diberitahu sama pelatih di sana, siswa-siswa yang menjalani pelatihan paling lama di Pusdikpassus adalah siswa-siswa KPK yaitu 48 hari. Rata-rata paling lama 2 minggu atau bahkan tiga hari sudah kembali. Kami 48 hari. Mungkin yang kalahkan kami cuma Cako, calon komando,” jelasnya.
BEDA
Menurutnya, tes wawasan kebangsaan (TWK) yang digelar oleh BKN berbeda dengan pendidikan bela negara yang diterimanya saat dilatih oleh Kopassus.