Perawat Ini Suntikkan Disinfektan ke 20 Pasiennya agar Tewas, Alasan di Baliknya tak Bisa Dipercaya
Hanya karena dia tidak mau menjelaskan kepada keluarga pasien selama shiftnya, perawat ini meracuni setidaknya 20 pasien dengan cara yang tidak biasa.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Jadi dia mencoba mengendalikan waktu kematian pasien.
Dalam kasus kematian Sozo, polisi yakin disinfektan disuntikkan ke dalam kantong infus antara pukul 3.00 dan 16.30.
Tepat saat perawat Ayumi akan memulai shiftnya sendiri.
Kondisi kesehatan Sozo memburuk dengan cepat dan dipastikan meninggal pada pukul 7 malam.
Saat itu, Ayumi masih bertugas di rumah sakit, yang berarti dia masih bertanggung jawab untuk memberitahu keluarga pasien.
Dua hari setelah kematian Sozo, pria lain, Nobuo Yamaki, 88 tahun, meninggal dalam keadaan yang sama.
Pada saat itu, perawat wanita lain mengatakan dia melihat gelembung naik di tas IV Nobuo.

Karena dicurigai, tubuh Nobuo juga diambil untuk diotopsi dan ditemukan bahwa ada disinfektan di dalam darah.
Karena itu, polisi melakukan penyelidikan atas kematian Nobuo.
Awalnya penyelidikan terhambat oleh kurangnya kamera pengintai di Rumah Sakit Oguchi.
Namun kemudian, polisi menemukan beberapa tusukan kecil di 10 kantong infus, membuat mereka percaya bahwa seseorang telah menggunakan jarung suntik untuk menyuntikkan disinfektan ke dalam kantong infus.
Saat menggeledah seragam perawat, polisi menemukan jejak bahan kimia disinfektan di seragam Ayumi.
Pada Juni 2016, perawat ini dipanggil untuk dimintai keterangan meski sudah meninggalkan rumah sakit.
Baca juga: Nasib Malang Seorang Wanita Pasien Covid-19, Meninggal Dunia setelah Diperkosa Perawat Pria
Baca juga: Rela Tinggalkan keluarga dan Jadi Perawat Anak Raffi Ahmad, Terungkap Gaji Lala Pengasuh Rafathar
Pada tanggal 7 Juli 2016, Ayumi resmi ditangkap.
Ayumi Kuboki memperoleh gelar keperawatannya pada tahun 2008.