Perawat Ini Suntikkan Disinfektan ke 20 Pasiennya agar Tewas, Alasan di Baliknya tak Bisa Dipercaya

Hanya karena dia tidak mau menjelaskan kepada keluarga pasien selama shiftnya, perawat ini meracuni setidaknya 20 pasien dengan cara yang tidak biasa.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
eva.vn
Hanya karena tidak mau menjelaskan kepada keluarga pasien selama shiftnya, perawat ini meracuni setidaknya 20 pasien dengan cara yang tidak biasa. 

TRIBUN-MEDAN.com – Hanya karena dia tidak mau menjelaskan kepada keluarga pasien selama shiftnya, perawat ini meracuni setidaknya 20 pasien dengan cara yang tidak biasa.

Pada musim gugur 2016, publik Jepang dikejutkan oleh berita seorang perawat di Rumah Sakit Oguchi di Kota Yokohama, Prefektur Kanagawa, dengan sengaja meracuni setidaknya 20 pasiennya.

Ia meracuni pasien-pasien itu dengan cara menyuntikkan cairan disinfektan ke dalam kantong infus.

Setelah mengakui pembunuhan itu, perawat ini juga memberikan alasan yang tidak bisa dipercaya banyak orang.

Baca juga: Kisah Pilu Perawat Cantik Hamil 7 Bulan, Harus Kehilangan Nyawanya dan Bayinya Demi Perangi Covid-19

Baca juga: VIRAL Pasien Meninggal lantaran Tabung Oksigen Kosong, Begini Kabar Terkini Sang Perawat

Ia adalah Ayumi Kuboki. Dirinya ditangkap setelah kematian mencurigakan dari beberapa pasien yang dirawatnya.

Pasien pertama adalah Sozo Nishikawa, 88 tahun.

Selama otopsi, staf medis menemukan konsentrasi tinggi disinfektan umum dalam darah Sozo.

Ini sangat tidak masuk akal, sehingga mereka memanggil polisi untuk melakukan penyelidikan.

Surat kabar Jepang Asahi Shimbun mengutip perawat Ayumi mengatakan, “Saya juga menyuntikkan cairan disinfektan ke banyak pasien lain. Saya melakukannya dengan sekitar 20 pasien.”

Hanya karena tidak mau menjelaskan kepada keluarga pasien selama shiftnya, perawat ini meracuni setidaknya 20 pasien dengan cara yang tidak biasa.
Hanya karena tidak mau menjelaskan kepada keluarga pasien selama shiftnya, perawat ini meracuni setidaknya 20 pasien dengan cara yang tidak biasa. (eva.vn)

Selama interogasi, Ayumi mengatakan kepada polisi bahwa dia hanya melakukannya pada pasien yang sakit kritis dan dia yakini akan meninggal selama shiftnya.

Ayumi pun menjelaskan tentang alasan dia meracuni para korban.

Ia mengatakan, pada saat itu adalah tanggung jawab perawat untuk memberi tahu keluarga tentang kematian pasien.

Namun, Ayumi benci berurusan dengan ini, sehingga dia mencoba yang terbaik untuk menghindarinya selama shiftnya di rumah sakit.

“Akan merepotkan jika tanggung jawab itu ada pada saya.” Kata Ayumi kepada polisi.

Baca juga: MENOHOK Pernyataan Selebgram Ratu Entok soal Perawat RS Pirngadi dan Tabung Oksigen Kosong

Baca juga: Mertua Korban: Perawat Pentingkan HP daripada Pasien! Tanggapan RS Bunda Mulia soal Emergency

Perawat ini tidak membenci para korban, tetapi tidak ingin menangani kematian di shiftnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved