BERITA TERKINI Sekolah Tatap Muka, Guru tak Boleh Punya Riwayat Komorbid, Wali Kota Bahas Mekanisme
Wali Kota Medan Bobby Nasution masih akan membahas soal pelaksanaan belajar tatap muka pada Juli 2021 mendatang.
TRIBUN-MEDAN.com -
Juru Bicara Satgas Penganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa usia 6-18 tahun di Indonesia menyumbang sekitar 6 persen kasus positif dan 0,6 persen pada kematian nasional.
Oleh karena itu, kata dia, dibukanya sekolah tatap muka harus dilakukan secara hati-hati.
Sekolah tatap muka sendiri rencananya akan dilakukan pada Juli mendatang.
"Maka dari itu penting untuk diingat kesempatan pembukaan sektor pendidikan ini harus dijaga stabilitasnya secara hati-hati dan terbatas," kata Wiku dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden , Rabu, (9/6/2021).
Presiden Jokowi kata Wiku telah memberikan sejumlah arahan mengenai sekolah tatap muka.
Diantaranya yakni kegiatan belajar dilakukan maksimal 25 persen dari kapasitas peserta didik.
Selain itu, kegiatan belajar tatap muka juga tidak boleh lebih dari 2 hari dalam seminggu, serta maksimal 2 jam setiap harinya.
"Opsi menghadirkan anak berada di tangan orangtua," katanya.
Pemerintah kata Wiku memastikan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan dengan tetap mengupayakan kesehatan, keselamatan, dan keamanan dari peserta didik.
Oleh karena itu seluruh guru yang ikut dalam pembelajaran tatap muka harus sudah divaksin.
"Para guru juga harus dipastikan tidak memiliki penyakit komorbid," pungkasnya.
Wali Kota Bahas Mekanisme Sekolah Tatap Muka
Wali Kota Medan Bobby Nasution masih akan membahas soal pelaksanaan belajar tatap muka pada Juli 2021 mendatang.
Bobby Nasution mengatakan, saat ini pihaknya masih mempertimbangkan mekanisme pembelajaran tatap buka berdasarkan perkembangan kondisi Covid-19 di Kota Medan.
"Tentunya kita melihat perkembangan. Kami Pemerintah Kota Medan terus menerus mencoba bagaimana penyebaran Covid-19 ini bisa menurun," kata Bobby Nasution usai menghadiri Rapat Kerja Cabang PDIP Sumut, Selasa (8/6/2021).
Bobby Nasution pun mengatakan, dalam rangka melaksanakan pembelajaran tatap muka pihaknya tidak ingin coba-coba, namun dengan pertimbangan yang matang.
Baca juga: 100 Hari Kerja Bobby Nasution, Dinas PU Bilang 281 Kilometer Drainase Dinormalisasi
"Kita lihat upaya kita ini kan mau buka sekolah ini bukan coba-coba. Tapi kita lihat apa yang sudah kita lakukan, efeknya seperti apa. Kalau ada efeknya tentunya penerapan sekolah tatap muka ini bisa terealisasi," tuturnya.
Menantu Presiden Jokowi ini memastikan jika pelaksanaan sekolah tatap muka nantinya tidak akan dihadiri hingga 100 persen siswa.
Namun akan dilaksanakan secara bertahap.
"Seperti yang saya sampaikan, mungkin tidak 100 persen langsung hadir. Tapi berapa persen murid yang hadir, sistemnya seperti apa, nanti kita lihat yang baik-baik. Bukan kita coba-coba," katanya.
Baca juga: Bobby Nasution Berterima Kasih Sudah Dikritik, Ngaku Tidak Ada Program Kerja Spesifik
Saat ini, kata Bobby jumlah guru TK, SD, hingga SMA yang sudah menerima vaksin Covid-19 mencapai hampir 15.000 orang.
Untuk itu kata dia pihaknya masih akan menyiapkan infrastruktur sekolah dan membicarakan teknis pelaksanaan sekolah tatap muka.
”Ke depannya di sekolah-sekolah ini disiapkan infrastruktur seperti tempat cuci tangan, dan pengetatan prokes lainnya,"
"Jika Infrastruktur di sekolahnya tercapai nanti tinggal kita bahas mekanisme pengajarannya. Berapa jam dalam sehari, berapa jumlah siswa dalam satu kelas,"
"Nah ini yang masih kita pertimbangkan melihat perkembangan Covid-19 di Kota Medan," katanya.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bobby Nasution Ajak Kahiyang Terobos Hujan Kunjungi Hutan Kota
Ia meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Adlan agar tidak hanya menjaga prokes kepada guru-guru, tetapi juga untuk para siswa dan lainnya.
Apalagi, Dinas Pendidikan Kota Medan membawahi jenjang pendidikan tingkat SMP ke bawah.
“Disdik Medan cakupannya SMP ke bawah, lebih ke anak-anak, jadi penetapan prokesnya juga harus lebih ke anak-anak, jangan main tegur-tegur keras dan segala macem, tapi lebih seperti menegur anak-anak yang buat mereka tidak takut," katanya.
(cr14/tribun-medan.com/Taufik Ismail/TRIBUNNEWS.COM
ARTIKEL LAIN TERLAIT SEKOLAH TATAP MUKA