Calo di Tubuh Polri
Komentar Atasan Bripka LA, Calo Casis Bintara yang Ditangkap Propam Polda Sumut
Kasat Binmas Polrestabes Medan Kompol Effendi Sinaga angkat bicara soal kasus Bripka LA yang ditangkap menjadi calo Casis Bintara
Sejak ditangkap petugas Bid Propam Polda Sumut, Bripka LA kabarnya masih mendekam di sel Propam Polda Sumut.
"Kalau sebagai anggota (polisi) sudah lama," cetusnya.
Baca juga: PETAKA Calo Gadungan Samsat Putri Hijau, Pensiunan PNS Kegubernuran Dipenjara 1 Tahun
Kabid Propam Polda Sumut Kombes Donald Simanjuntak mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Saya masih rapat, sebentar ya," katanya singkat.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan kasus Bripka LA masih ditangani Bid Propam Polda Sumut.
"Nanti akan disampaikan," kata Hadi.
Dia mengatakan, terungkapnya kasus dugaan calo casis ini berawal dari adanya Casis yang diduga oleh panitia menggunakan joki.
"Ia tertangkap dan didalami, ada beberapa juga melakukan hal yang sama. Tapi tindakan kita sudah cepat, tepat, memeriksa nomor-nomor peserta kemudian mendiskualifikasi," ungkap Hadi.
Baca juga: MENTERI Blak-blakan Pasukan Calo CPNS Gentayangan Tiap Penerimaan Lowongan CPNS, Pelaku Mantan PNS
Dalam kasus ini, lanjutnya, pihak kepolisian langsung melakukan pendalaman hingga mengarah ke oknum anggota polisi.
"Ada dugaan mengarah ke oknum polisi yang bertugas di salah satu Polres. Dan ini sudah kita lakukan pemeriksaan intensif oleh Propam. Sampai dengan sekarang, yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan," katanya.
Untuk jumlah Casis yang menggunakan joki, masih didata lebih lanjut.
"Yang jelas semua pendaftar itu percaya diri saja dengan kemampuannya. Tidak usah tergiur diiming-imingi oleh siapapun itu, baik masyarakat di luar, anggota Polri,," katanya.
Hadi mengatakan, mekanisme ataupun proses seleksi yang dilakukan Polri itu terbuka, transparan, bersih, tidak ada permainan.
Baca juga: Dinas Pertanian Sewakan Traktor Melalui Calo, Petani Ngeluh Alat yang Disewa Malah Rusak
Kenapa?, Karena ada pegawas internal dan eksternal.
"Keduanya ini bekerja setiap item seleksi itu, mereka mengawasi. Makanya kejadian ini, karena kejelian panitia ini yang melihat adanya indikasi kecurangan oleh peserta,"